CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon akan menggulirkan dana untuk kegiatan optimalisasi lahan pekarangan bagi Desa Cupang, Kecamatan Gempol. Optimalisasi lahan pekarangan atau disebut juga kawasan rumah pangan lestari ini untuk memperkuat ketahanan pangan di desa yang lokasinya cukup terpencil tersebut.
Kegiatan ini direncanakan dilakukan melalui pemberdayaan kelompok wanita tani dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam sayuran, umbi, tanaman obat dan budidaya ikan serta unggas.
“Hasil dari pemanfaatan lahan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, selebihnya untuk menambah pendapatan keluarga,” kata Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi usai kegiatan sosialisasi desa mandiri pangan di Desa Cupang beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Pemkab Cirebon juga akan mewujudkan penguatan ketersediaan pangan di Desa Cupang tersebut dengan mengalokasikan dana kegiatan lumbung pangan masyarakat.
“Dengan kegiatan tersebut diharapkan Desa Cupang mampu memperkuat penyediaan pangan masyarakat, khususnya saat musim paceklik untuk menangulangi masalah rawan pangan,” katanya.
Sunjaya menambahkan, Desa Cupang merupakan salah satu desa mandiri pangan. Dalam hal ketersediaan pangan dari produksi sendiri, desa ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya, ditambah dengan kondisi geografis Desa Cupang yang jauh dari pusat kota dan sumber pangan.
“Namun, melalui kebijakan serta peran aktif desa dan masyarakat, Desa Cupang mampu mengelola sumberdaya yang dimiliki untuk mewujudkan ketahanan pangan wilayahnya bahkan bisa dikatakan mampu mandiri pangan,” ujarnya.
Desa Cupang sudah menjadi desa mandiri pangan sejak 2009, sebelumnya desa ini masuk menjadi daerah rawan pangan. Melalui dana yang telah dialokasikan, desa ini mampu memberdayakan sumberdaya lokal, meningkatkan penguatan kelembagaan desa dan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Tim Desa Mandiri Pangan Cupang, Trisno Danureja mengatakan, untuk keluar dari zona rawan pangan, warga tidak mengandalkan hasil panen dari sawah semata, melainkan turut melakukan otimalisasi tanaman palawija.
“Warga banyak menanam palawija, atas bantuan Perhutani dan mereka membolehkan warga untuk menanam palawija di tanah mereka,” katanya.
Menurut Trisno, Desa Cupang pernah dinobatkan menjadi juara 1 dalam penghargaan pelaku ketahanan pangan tingkat Provinsi Jawa Barat. “Di tahun ini, Desa Cupang diusulkan untuk menjadi nominasi dalam penghargaan Adikarya Pangan Nusantara tingkat nasional,” ucap Trisno.(yog)