KUNINGAN - Pengamat politik senior, Sujarmo BA, berasumsi kunjungan jajaran pengurus DPC PKB ke kantor DPD PAN beberapa hari lalu hanyalah sandiwara politik. Statemen kerasnya tersebut disampaikan kepada sejumlah media di gedung DPRD, Rabu (22/3).
“Saya melihat kunjungan silaturahmi PKB ke PAN kemarin itu sebagai sandiwara politik saja. Saya tidak yakin bahwa PKB itu benar-benar akan fight untuk memperjuangkan ketuanya sebagai calon bupati,” kata Sujarwo.
Sujarwo juga menuturkan, dirinya punya pemikiran sedikit pesimis terhadap PKB. Menurutnya sikap PKB saat ini hanya untuk menaikkan posisi tawar yang pada akhirnya ketika sudah dekat pemilihan, PKB akan menurunkan targetnya. Misalnya dari posisi calon bupati turun ke calon wabup.
“Itu masih bagus kalau memang ada partai yang masih memelihara ambisi politik. Saya lebih kecewa dengan partai yang sejak jauh-jauh hari sudah menurunkan ambisi politiknya yang lebih cenderung mengobral diri dengan mengatakan akan mendukung calon dari partai lain. Ini patut dipertanyakan,” sindir Mang Ewo, panggilannya.
Mang Ewo mengungkapkan, jika dilihat dari Pilkada 2013, terdapat sejumlah parpol yang sejak jauh-jauh hari sudah menyatakan akan mencalonkan bupati. Namun pada kenyataannya setelah mendekati pelaksanaan pemilihan ternyata parpol-parpol tersebut justru malah mendukung calon dari partai lain.
Ini juga yang menurutnya tidak mustahil apa yang terjadi di Pilkada 2013, juga akan terjadi di Pilkada 2018 mendatang, termasuk tidak mustahil PKB juga akan melakukan hal yang sama.
“Malah saya sedikit curiga apa yang kemarin dilontarkan Ujang Kosasih akan mendukung calon dari PDI Perjuangan, itu hanya sebagai bargaining politik. Apalagi waktu itu sedang ada rencana rotasi AKD. Kalau benar PKB akan mendukung Ujang Kosasih sebagai calon bupati, saya salut kepada PKB. Tapi kalau akhirnya PKB hanya berkepentingan di parlemen, ya mohon maaf, rasa simpati saya sebagai rakyat Kuningan akan hilang. Saya akan sangat kecewa, apalagi kalau saya sebagai kader dan simpatisan PKB, saya akan sangat lebih kecewa,” ungkap dia.
Lebih lanjut Mang Ewo mengatakan, bagaimanapun juga publik kini sudah mengetahui isu terkait akan adanya koalisi parpol Islam yang dimotori PAN, PKS dan PPP, yang sudah barang tentu semua akan bermuara pada PAN.
Itu karena diantara partai-partai berbasis Islam tersebut yang paling signifikan adalah PAN dengan perolehan sebanyak 8 kursi hasil Pileg 2014 dan bisa mendudukkan kadernya sebagai Wakil Ketua DPRD (Drs Toto Suharto, red).
Artinya, semua partai yang berbasis Islam, mau tidak mau harus bertanya kepada PAN terkait rencana koalisi tersebut.
“Saya yakin PKB juga yang jauh-jauh hari sudah menggadang-gadangkan ketuanya untuk maju dalam proses Pilbup 2018 nanti dengan berkoar-koar akan mencalonkan sebagai bupati, tentu tidak bisa terlepas dari PAN. Apalagi kalau dilihat posisi PKB itu sangat membutuhkan koalisi dengan partai lain, artinya tidak mungkin PKB bisa berjalan sendiri,” kata Mang Ewo.
Sementara itu, Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi saat berkunjung ke kantor DPD PAN yang diterima langsung ketuanya H Udin Kusnaedi SE MSi dan jajaran pengurus DPD, menjelaskan kehadirannya di DPD PAN hanya bentuk silaturahmi untuk menyamakan persepsi menjelang event-event politik.
Yakni, Pilkada 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019. Baik Ujang maupun Udin, saat ditanya sejumlah media usai acara pertemuan tersebut berlangsung, keduanya hanya memberikan keterangan normatif soal materi pembahasan dalam pertemuan itu. (muh)