Istri Kembali Jadi PL, Terkejut Bertemu Suami di Kelab Malam

Senin 20-03-2017,08:00 WIB

INILAH kisah rumah tangga Tono dan Tini, pasangan suami istri dari salah satu kelurahan di Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.  Kini keduanya sedang menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama Kuningan.
Ilustrasi bertemu di kelab malam. Image by jawapos.com
Sejak masih muda, Tini (25) sudah menjalani profesi sebagai pemandu lagu (PL). Dari profesi yang identik dengan dunia malam itu, Tini bisa membeli banyak kebutuhannya sebagai perempuan lajang, dari kebutuhan make up hingga perhiasan.

Sudah banyak lelaki penikmat hiburan malam yang Tini temani. Dari yang masih muda, hingga yang sudah lanjut usia. Semuanya ia temani tidak bawa-bawa rasa cinta, normal biasa saja. Berbeda ketika Tini menemani seorang lelaki. Sebut saja namanya Tono (35). 

Tini bukan saja suka saat diberi uang tips-nya. Tetapi juga suka saat berada di sampingnya. Menemani hingga larut malam. Inikah yang dinamakan cinta?  

Ternyata Tini tidak bertepuk sebelah tangan. Tono pun begitu. Berada di dekat Tini mengaku merasa nyaman. Inginnya selalu berdua menghabiskan malam. 

Singkat cerita, keduanya jadian, dan melangkah kepada hubungan yang lebih serius, yakni pernikahan. Tini memutuskan untuk tidak lagi bekerja di dunia malam. Tono cemburu berat jika melihat Tini harus menemani lelaki lain. Dan, pernikahan itu pun sudah dikarunia dua anak, laki-laki dan perempuan. 

Prahara mulai datang menyapa rumah tangga Tono dan Tini. Penyebab awalnya karena faktor ekonomi. Tono yang kena PHK dari perusahaannya, tidak lagi bisa memberikan nafkah lebih. Sementara kebutuhan Tini tidak semakin berkurang, malah terus bertambah karena sudah ada dua anak. 

Tono tidak punya pekerjaan tetap. Namun Tono belum bisa menghilangkan kebiasaannya yang dulu, yakni tetap di dunia malam, dan pulang subuh dalam keadaan mabuk. “Dia untuk kasih nafkah saya dan anak-anak saja tidak bisa, tapi pulang mabok gimana saya tidak kesal,” kata Tini kepada Rakyat Cirebon.

Hidup yang serba pas-pasan, akhirnya muncul niat Tini untuk kembali mencari nafkah sebagai pemandu lagu. Ia pun mulai mengontak teman-teman PL lainnya untuk meminta job. Tentu saja Tini melakukannya dengan cara sembunyi-sembunyi dari suaminya, Tono. 

“Sampai akhirnya saya nekat dan tanggung semua resikonya yang penting anak bisa hidup tanpa berharap kepada bapaknya,” kata Tini.

Enam bulan pekerjaan rahasia Tini berjalan mulus. Selama itu pula kebutuhan rumah tangga akhirnya bisa teratasi. Anehnya, Tono tidak berminat mencari tahu darimana Tini bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. 

“Saya selalu kontek teman untuk mengetahui keberadaan Tono di café mana. Dimana ada Tono, saya tidak mau menemani tamu di situ, tapi pilih ke café lain,” kata Tini.

Sampai akhirnya, prahara itu menemui puncaknya. Tini yang sedang menemani tamu seorang lelaki di sebuah kelab malam, mendadak terkejut bukan main, ketika tidak sengaja bertemu dengan Tono.  

Sebaliknya, Tono juga terkejut, karena saat bertemu istrinya, dirinya sedang tidak sendiri, melainkan sedang bersama perempuan lain. Ah, benar-benar celaka dua belas.

Namun, ego Tono sebagai lelaki muncul. Ia langsung menyeret dan memukul Tini di depan teman lelaki istrinya, dan di depan teman perempuannya. Keributan besar pun tidak bisa dielakan.

“Saya juga tidak tahu kenapa bisa bertemu di tempat yang sama. Padahal, sebelumnya teman saya bilang dia berada di tempat hiburan yang lainnya. Dan wanita PL yang bersamanya juga orang baru, jadi tidak tahu rahasia saya,” cerita Tini.

Setelah kejadian tersebut, Tini langsung meminta cerai kepada Tono. Alasannya, sikap Tono  yang tidak berubah dan tidak bisa memberikan nafkah. Kini kasusnya sedang ditangani oleh majelis hakim di Pengadilan Agama Kuningan.(gio)


Tags :
Kategori :

Terkait