SUMBER – Batik merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi di Cirebon. Pasalnya, Cirebon sendiri sudah terkenal sebagai salah satu kota batik di Indonesia. Beragam motif dan corak batik pun telah banyak dikembangkan di Cirebon.
Hanya saja, aplikasi batik di Cirebon masih didominasi dalam bentuk pakaian seperti kemeja, kaos, dan ikan kepala. Hal inlah yang ditangkap oleh Tusilawati, owner Shelo Pernik untuk mengembangkan aksesoris berbahan dasar batik.
Ditemui di kediamannya, perempuan yang akrab disapa Wati ini menceritakan, awal mula ketertarikannya merintis aksesoris berbahan dasar batik ialah untuk mengenalkan batik khas Cirebon dalam wujud yang lain.
Jika biasanya batik hanya dijadikan pakaian, maka di tangan Wati batik bisa menjadi kalung, gelang, hingga bros bermotif batik yang cantik. “Pengembangan dari produk dari batik, lalu saya ingin bermain karena bidang saya kan craft melakukan inovasi batik,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin
Menurut Wati, pasar aksesoris batik di Indonesia terbuka lebar. Pasalnya, belum banyak pebisnis yang menangkap potensi aksesoris batik. Untuk itulah, sudah 4 tahun berjalanan, belakangan batik mulai masuk sebagai salah satu best seller produk aksesorisnya.
“Menampilkan ciri khas dari Cirebon juga bisa dijadikan oleh-oleh khas Cirebon juga, karena menggunakan motif batik Cirebon. Pemain aksesoris Cirebon itu belum ada atau belum terungkap yang menggunakan batik,” katanya.
Meski menggunakan aneka motif batik khas Cirebon, pasar aksesoris batik dari Shelo Pernik kebanyakan datang dari luar kota. Wati menuturkan, banyak pesanan datang dari beberapa daerah di pulau Sumatera.
“Online-nya paling banyak dari Palembang, Jambi, dan Medan. Ke Palembang itu 28 pcs Bandung 30 pcs, kalau di Cirebon malah satu dua saja. Kalau orang Cirebon lebih senang yang blink-blink,” jelasnya.
Harga produk aksesoris batik dari Shelo Pernik sendiri dibandrol kisaran Rp45 ribu sampai dengan Rp150 ribuan. “Dari gelang harga Rp45 ribu sampai dengan Rp150 ribu. Kalung Rp80 sampai Rp250 ribu, kalau bros dijual Rp45 sampai Rp60,” terangnya.
Berkat inovasinya itu, Wati juga mendapatkan anugerah juara kedua Inspiring Womenpreneur Competition, angkatan ke 6 pada 2016. (wan)