Bekerja sebagai salah satu promotor kamera, membuat Ratih Dewi harus paham betul spesifikasi kamera yang dipromosikan. Untuk itu, dia kerap kali diikutkan dalam berbagai pelatihan dan whorkshop kamera.
Setidaknya, sekali dalam satu bulan Ratih mengikuti pelatihan tersebut. Hasilnya, meski bukan seorang fotografer, dirinya menjadi paham mengenai fotografi.
“Sebagai promotor kan memang harus tahu tentang produk yang dijualnya. Kalau di Fuji Film biasanya suka ada pelatihan jadi tahu tentang kamera itu,” ungkapnya kepada Rakcer.
Hal tersebut, rupanya disyukuri Ratih. Dengan pengatahuannya tentang kamera membuat Ratih lebih leluasa dalam menjelaskan fitur kamera khususnya pada orang yang ingin membeli kamera.
“Sekarang sih kita manfaatkan untuk kerjaan saja. Kalau ada yang mau beli kita arahkan kebutuhannya apa terus kamera mana yang cocok untuk pelanggan. Yang buat selfie nggak mungkin kita arahkan kamera fotografi,” jelasnya.
Selain itu, dengan pemahamannya seputar kamera, membuat Ratih lebih senang untuk berbagi pengetahuan seputar kamera kepada banyak orang. Itu juga, tuturnya bagian dari strategi marketing yang dijalankannya.
“Kerja di marketing lebih ke mengenal banyak orang, aku bisa bantu mereka butuhnya kamera apa sih. Konsultasi dengan konsumen kita konsultasi dulu sebelum membeli,” pungkasnya. (wan)