KUNINGAN – Siswi SMAN 1 Kuningan Hilma Maida (18) yang menjadi korban penjambretan di bundaran Cijoho pada Sabtu (4/3) silam, menyita perhatian masyarakat. Pasalnya, kejadian tersebut terjadi di jam keramaian dan berada di pusat Kabupaten Kuningan, sehingga masyarakat mempertanyakan keamanan.
Tukang ojeg Iyan Pohang mengaku saat ini dirinya bersama rekan seprofesinya merasa khawatir jika menerima penumpang yang jauh. Maklum saja, saat ini banyak pembegalan dan penjambretan dengan kekerasan.
“Saya lebih selektif setelah Kuningan rawan begal lagi. Hal tersebut membuat penghasilan saya berkurang, karena banyak pelanggan yang jauh dari sini (Cirendang) saya tolak,” ujarnya kepada Rakyat Cirebon, Senin (06/03).
Penjambretan yang menimpa Hilma menurut kakak kandungnya Imam, terjadi saat Hilma bersama dengan orangtuanya melintas bunderan Cijoho, Kuningan, pada Sabtu (04/03) sekitar pukul 18.00, dari arah samping tiba-tiba datang pengendara motor yang ingin berusaha mengambil tas yang dipegang ibunya.
Sontak karena kaget, ibunya langsung menarik dan menyebabkan kendaraan yang dipakai Hilma tergelincir.
“Hal itu membuat Hilma jatuh dan tidak menyadarkan diri, lantas langsung dibawa ke Rumah Sakit Permata Cirebon untuk mendapatkan perawatan medis,” ucapnya. (gio/mgg)