LEMAHABANG – Diterjang angin kencang disertai hujan deras, rumah nenek Asia (90) ambruk.
Warga Dusun 1, RT 03/RW 01, Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang itu meminta pada pemerintah agar meringankan bebannya. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Akan tetapi, Asia kehilangan barang dan perabot yang berada di dalam rumah. Asia dan ketiga anaknya tersebut, selamat saat rumahnya ambruk pada sekitar pukul 23.00 WIB malam beberapa hari lalu. Kejadian tersebut, merobohkan bagian kamar, dapur dan tempat ibadah dalam rumah.
Pihak keluarga berharap, pemerintah setempat dapat meringankan beban akibat robohnya rumah milik mereka. Salah seorang anak Asia, Rusmini (40), mengatakan, kejadian ambruknya rumahnya tersebut merobohkan kamar dan dapur rumah dan menghancurkan beberapa perabot rumah.
\"Memang rumah ini sudah tua dan bangunan ini juga bangunan zaman Belanda. Temboknya juga masih menggunakan kapur, karena waktu zaman dulu tidak ada semen. Tapi, Alhamdulillah, dalam kejadian ambruknya rumah ini tidak ada korban,” kata dia.
Dikataklan, meski tidak ada korban, kata dia, dirinya dan ibu serta saudaranya, mengaku shok dengan adanya kejadian tersebut. “Awalnya, sebelum hujan, sekitar jam 9 malam ada gemuruh, makanya pas jam 11 ambruk. Sebelumnya, saya menyelamatkan ibu keluar dari rumah,” kata dia.
Karena kondsiinya rusak parah, dirinya dan saudara serta ibunya, lebih memilih untuk menumpang di kediaman saudaranya yang tak jauh dari rumahnya. “Karena takut, saya dan ibu ngungsi di rumah kakak di sebelah. Barang-barang yang masih bisa digunakan juga dibawa,” kata dia.
Dengan demikian, dirinya dan ibunya, mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon, untuk dapat meringankan bebannya. “Semoga saja ada bantuan dari mana saja,” kata dia. (kim)
Warga Dusun 1, RT 03/RW 01, Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang itu meminta pada pemerintah agar meringankan bebannya. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Akan tetapi, Asia kehilangan barang dan perabot yang berada di dalam rumah. Asia dan ketiga anaknya tersebut, selamat saat rumahnya ambruk pada sekitar pukul 23.00 WIB malam beberapa hari lalu. Kejadian tersebut, merobohkan bagian kamar, dapur dan tempat ibadah dalam rumah.
![](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/01/ambruk-diterjang-puting-beliung.jpg\"){kind=link}
Pihak keluarga berharap, pemerintah setempat dapat meringankan beban akibat robohnya rumah milik mereka. Salah seorang anak Asia, Rusmini (40), mengatakan, kejadian ambruknya rumahnya tersebut merobohkan kamar dan dapur rumah dan menghancurkan beberapa perabot rumah.
\"Memang rumah ini sudah tua dan bangunan ini juga bangunan zaman Belanda. Temboknya juga masih menggunakan kapur, karena waktu zaman dulu tidak ada semen. Tapi, Alhamdulillah, dalam kejadian ambruknya rumah ini tidak ada korban,” kata dia.
Dikataklan, meski tidak ada korban, kata dia, dirinya dan ibu serta saudaranya, mengaku shok dengan adanya kejadian tersebut. “Awalnya, sebelum hujan, sekitar jam 9 malam ada gemuruh, makanya pas jam 11 ambruk. Sebelumnya, saya menyelamatkan ibu keluar dari rumah,” kata dia.
Karena kondsiinya rusak parah, dirinya dan saudara serta ibunya, lebih memilih untuk menumpang di kediaman saudaranya yang tak jauh dari rumahnya. “Karena takut, saya dan ibu ngungsi di rumah kakak di sebelah. Barang-barang yang masih bisa digunakan juga dibawa,” kata dia.
Dengan demikian, dirinya dan ibunya, mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon, untuk dapat meringankan bebannya. “Semoga saja ada bantuan dari mana saja,” kata dia. (kim)