CIREBON – Bulan ini tiga nama bakal calon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mensosialisasikan diri kepada kader internal. Demikian disampaikan Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon, Junaedi ST pada Rakcer, Senin (16/1) saat ditemui di ruang kerjanya. “Setelah melalui proses cukup panjang sejak 2016 lalu akhirnya muncul tiga nama diantaranya saya dan H Satori. Kemudian bulan ini kita berikan kesempatan untuk mensosialisasikan ke kader internal,” tuturnya.
Dikatakan, proses kaitan persiapan Pilkada 2018 di internal PKS masih cukup panjang, karena pada akhirnya hanya satu nama yang akan dipilih. Dan akan melalui mekanisme uji public atau survey dan di nilai oleh DPP PKS.
“Kita inginya proses bisa dilakukan sesegera mungkin, artinya sampai mengerucut satu nama. Sehingga tinggal mengerjakan lainnya,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan, DPD PKS akan segera melakukan kajian kaitan dengan hal apapun untuk kepentingan Pilkada nanti, sehingga pada saat diminta data factual terkait itu pihaknya tinggal menyerahkannya ke DPP.
“Meskipun nanti pada akhirnya DPP yang memutuskan, tapi kan yang mengetahui dan memahami kondisi daerah masing-masing ya DPD. Maka harus selaras antara DPP dan DPD,” sambungnya.
Disinggung mengenai nanti PKS akan bersanding dengan partai apa, Junaedi menegaskan untuk saat ini pihaknya belum melakukan komunikasi serius kearah koalisi.
“Kalau komunikasi ya kita terbuka dengan siapapun, hanya saja untuk kea rah koalisi belum. Karena saya yakin temen-temen yang lain juga masih berproses di internalnya. Lagi pula kalau sudah menentukan sekarang belum tentu pusat menyetujui kan,” lanjut Junaedi.
Yang jelas, secara prinsip PKS terbuka dengan partai manapun dan siapapun termasuk incumbent, namun jika secara individu politisi PKSnya tidak tahu apakah setuju atau tidak.
“Tapi ketika kita mencari pendamping itu kan harus didasari suka sama suka, tidak bisa kita nikah dengan orang yang tidak kita sukai. Nah diharapkan untuk calon pendamping atau mitra koalisi harus yang searah dengan kita,” imbuhnya. (ari)
![](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/01/politisi-pks-3.jpg\"){kind=link}
Dikatakan, proses kaitan persiapan Pilkada 2018 di internal PKS masih cukup panjang, karena pada akhirnya hanya satu nama yang akan dipilih. Dan akan melalui mekanisme uji public atau survey dan di nilai oleh DPP PKS.
“Kita inginya proses bisa dilakukan sesegera mungkin, artinya sampai mengerucut satu nama. Sehingga tinggal mengerjakan lainnya,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan, DPD PKS akan segera melakukan kajian kaitan dengan hal apapun untuk kepentingan Pilkada nanti, sehingga pada saat diminta data factual terkait itu pihaknya tinggal menyerahkannya ke DPP.
“Meskipun nanti pada akhirnya DPP yang memutuskan, tapi kan yang mengetahui dan memahami kondisi daerah masing-masing ya DPD. Maka harus selaras antara DPP dan DPD,” sambungnya.
Disinggung mengenai nanti PKS akan bersanding dengan partai apa, Junaedi menegaskan untuk saat ini pihaknya belum melakukan komunikasi serius kearah koalisi.
“Kalau komunikasi ya kita terbuka dengan siapapun, hanya saja untuk kea rah koalisi belum. Karena saya yakin temen-temen yang lain juga masih berproses di internalnya. Lagi pula kalau sudah menentukan sekarang belum tentu pusat menyetujui kan,” lanjut Junaedi.
Yang jelas, secara prinsip PKS terbuka dengan partai manapun dan siapapun termasuk incumbent, namun jika secara individu politisi PKSnya tidak tahu apakah setuju atau tidak.
“Tapi ketika kita mencari pendamping itu kan harus didasari suka sama suka, tidak bisa kita nikah dengan orang yang tidak kita sukai. Nah diharapkan untuk calon pendamping atau mitra koalisi harus yang searah dengan kita,” imbuhnya. (ari)