INDRAMAYU - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Indramayu menerjunkan 10 tim yang terdiri dari dokter dan paramedis hewan menjelang Idul Adha 1437 Hijriyah.
Tim yang disebar itu pada Rabu (7/9) memantau sekaligus memeriksa kesehatan hewan kurban di berbagai tempat.
Kepala Distanak Kabupaten Indramayu, Ir Firman Muntako menjelaskan, pemeriksaan terhadap hewan kurban yang diperjual belikan menjadi perhatian bagi pihaknya.
Langkah ini dilaksanakan bersamaan dengan akan tibanya Idul Adha yang identik dengan pelaksanaan ibadah kurban.
\"Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap menjelang Idul Adha. Karena hewan untuk kurban dan reguler itu berbeda,\" terangnya.
Di setiap tempat penjualan hewan kurban, masing-masing tim melakukan pemeriksaan secara fisik untuk memastikan kesehatannya. Selanjutnya hewan kurban yang dinyatakan layak disematkan kalung label kesehatan.
\"Kita siapkan 3 ribu kalung kesehatan untuk label hewan kurban yang sudah diperiksa,\" sebutnya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksan di lapangan, tim menemukan puluhan hewan tidak layak untuk kurban. Mulai dari belum cukup umur hingga ada beberapa yang kedapatan sakit. Sehingga para pedagangnya dilarang untuk menjualnya, kecuali untuk kebutuhan reguler.
Kasi Kesehatan Hewan Kesmavet pada Distanak Kabupaten Indramayu, drh Dian Daju menegaskan, pemeriksaan terhadap hewan kurban dilakukan dalam dua tahap.
Yakni pemeriksaan antemortem yang mencakup fisik hewan sebelum dilakukan pemotongan, dan posmortem yang merupakan langkah pasca hewan dipotong.
\"Untuk hewan yang sehat secara klinis yaitu tidak cacat, hidung normal, mata normal, jantung dan paru-paru juga normal. Untuk dua tahap pemeriksaannya kami bagi 10 tim, ada 7 dokter hewan dan didampingi paramedis,\" papar dia.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai hewan penderita cacing hati. Karena kandungan cacingnya baru bisa diketahui setelah hewannya dipotong.
\"Di (daerah, red) kita tidak endemis anthrax, tapi harus waspada cacing hati. Karena cacing hari tidak tampak sebelum hewannya dipotong,\" tandas dia. (tar)
Tim yang disebar itu pada Rabu (7/9) memantau sekaligus memeriksa kesehatan hewan kurban di berbagai tempat.
Kepala Distanak Kabupaten Indramayu, Ir Firman Muntako menjelaskan, pemeriksaan terhadap hewan kurban yang diperjual belikan menjadi perhatian bagi pihaknya.
Langkah ini dilaksanakan bersamaan dengan akan tibanya Idul Adha yang identik dengan pelaksanaan ibadah kurban.
\"Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap menjelang Idul Adha. Karena hewan untuk kurban dan reguler itu berbeda,\" terangnya.
Di setiap tempat penjualan hewan kurban, masing-masing tim melakukan pemeriksaan secara fisik untuk memastikan kesehatannya. Selanjutnya hewan kurban yang dinyatakan layak disematkan kalung label kesehatan.
\"Kita siapkan 3 ribu kalung kesehatan untuk label hewan kurban yang sudah diperiksa,\" sebutnya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksan di lapangan, tim menemukan puluhan hewan tidak layak untuk kurban. Mulai dari belum cukup umur hingga ada beberapa yang kedapatan sakit. Sehingga para pedagangnya dilarang untuk menjualnya, kecuali untuk kebutuhan reguler.
Kasi Kesehatan Hewan Kesmavet pada Distanak Kabupaten Indramayu, drh Dian Daju menegaskan, pemeriksaan terhadap hewan kurban dilakukan dalam dua tahap.
Yakni pemeriksaan antemortem yang mencakup fisik hewan sebelum dilakukan pemotongan, dan posmortem yang merupakan langkah pasca hewan dipotong.
\"Untuk hewan yang sehat secara klinis yaitu tidak cacat, hidung normal, mata normal, jantung dan paru-paru juga normal. Untuk dua tahap pemeriksaannya kami bagi 10 tim, ada 7 dokter hewan dan didampingi paramedis,\" papar dia.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai hewan penderita cacing hati. Karena kandungan cacingnya baru bisa diketahui setelah hewannya dipotong.
\"Di (daerah, red) kita tidak endemis anthrax, tapi harus waspada cacing hati. Karena cacing hari tidak tampak sebelum hewannya dipotong,\" tandas dia. (tar)