KUNINGAN – Tanpa diprediksi sebelumnya, karnaval atau arak-arakan budaya yang diikuti seluruh instansi pemerintahan serta sejumlah lembaga dan sekolah dalam rangka HUT Kuningan ke-518, Minggu (4/9) tiba-tiba berubah.
Ribuan penonton yang berada di pinggir jalanan untuk menonton karnaval sebagian diantaranya bubar karena hujan lebat turun.
Penonton yang merupakan warga Kuningan dan sekitarnya terlihat kocar kacir saat hujan turun di tengah-tengah acara yang mulanya sangat meriah.
Bahkan diantaranya ada yang terjatuh sambil membawa serta anak-anak untuk mencari tempat teduh guna berlindung dari guyuran air hujan.
Seperti para penonton yang sedang asyik menyaksikan karnaval di pinggiran jalan perempatan Siliwangi depan Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan.
Mereka berlarian mencari tempat berteduh agar tidak kehujanan. Saking banyaknya orang, hampir seluruh pertokoan, termasuk salah satu swalayan di sekitar jalan tersebut didepannya dipenuhi warga untuk berteduh.
Akibat turunnya hujan yang cukup lebat tersebut, nyaris keramaian yang dipadati ribuan warga di sekitar jalanan menjadi sedikit lengang.
Tampak hanya warga yang membawa payung dan jas hujan bertahan di lokasi menonton karnaval sambil membawa serta anak-anak.
“Yah, padahal kita baru datang kesini. Mau nonton pawai (karnaval, red), malah hujan lagi. Kasian yang peserta karnavalnya hujan-hujanan,” ujar Rukoyah (43), salah seorang warga yang sedang berteduh di pinggiran toko Siliwangi.
Ia mengaku jauh-jauh datang dari Cidahu ke kota Kuningan untuk menyaksikan acara karnaval yang biasa dilakukan setiap tahun dalam rangka memperingati HUT Kuningan.
Namun menurutnya, baru kali ini acara meriah tersebut diguyur hujan yang membuat penonton sebagian diantaranya bubar.
“Saya tiap taun nonton pawai di Kuningan. Tapi sekarang mah ada hujan. Tapi gak apa-apa, kita senang juga sih, ada hiburan di Kuningan seperti ini,” ujar dia.
kendati diguyur hujan, para peserta karnaval tetap melanjutkan perjalanan karnavalnya yang disambut dengan panggung kehormatan jajaran Pemerintahan Kuningan yang dipimpin Bupati H Acep Purnama SH MH dan Ketua DPRD Rana Suparman SSos di ujung jalan, tepatnya di samping Taman Kota Kuningan.
Sebelum hujan turun, kemeriahan begitu terlihat dari berbagai sudut jalan. Ribuan warga yang berkerumun disepanjang jalan Siliwangi hingga Taman Kota Kuningan pun terlihat sangat terhibur dengan berbagai pertunjukkan yang diperlihatkan peserta karnaval.
Sayangnya, beberapa warga justru menyayangkan acara tersebut yang disinyalir menghabiskan dana milyaran tersebut.
“Kalau menurut saya mah, dari pada uang rakyat dipake begitu, mendingan dibikin acara sosial saja. Kan bisa bermanfaat bagi banyak orang. Hiburan boleh juga sih, tapi harus ada yang menonjolnya dong, apalagi ini hari ulang tahun Kuningan. Bayangkan saja, berapa nyewa kostum per dinas yang gede-gede begitu? Terus berapa bayar pemerannya? Konsumsinya per dinas berapa? Kan mubadzir,” ketus Endi, salah seorang warga yang tiba-tiba mengampiri Rakcer yang sedang mewawancarai warga lainnya yang sedang berteduh di pinggiran ruko.(muh)
Ribuan penonton yang berada di pinggir jalanan untuk menonton karnaval sebagian diantaranya bubar karena hujan lebat turun.
Penonton yang merupakan warga Kuningan dan sekitarnya terlihat kocar kacir saat hujan turun di tengah-tengah acara yang mulanya sangat meriah.
Bahkan diantaranya ada yang terjatuh sambil membawa serta anak-anak untuk mencari tempat teduh guna berlindung dari guyuran air hujan.
Seperti para penonton yang sedang asyik menyaksikan karnaval di pinggiran jalan perempatan Siliwangi depan Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan.
Mereka berlarian mencari tempat berteduh agar tidak kehujanan. Saking banyaknya orang, hampir seluruh pertokoan, termasuk salah satu swalayan di sekitar jalan tersebut didepannya dipenuhi warga untuk berteduh.
Akibat turunnya hujan yang cukup lebat tersebut, nyaris keramaian yang dipadati ribuan warga di sekitar jalanan menjadi sedikit lengang.
Tampak hanya warga yang membawa payung dan jas hujan bertahan di lokasi menonton karnaval sambil membawa serta anak-anak.
“Yah, padahal kita baru datang kesini. Mau nonton pawai (karnaval, red), malah hujan lagi. Kasian yang peserta karnavalnya hujan-hujanan,” ujar Rukoyah (43), salah seorang warga yang sedang berteduh di pinggiran toko Siliwangi.
Ia mengaku jauh-jauh datang dari Cidahu ke kota Kuningan untuk menyaksikan acara karnaval yang biasa dilakukan setiap tahun dalam rangka memperingati HUT Kuningan.
Namun menurutnya, baru kali ini acara meriah tersebut diguyur hujan yang membuat penonton sebagian diantaranya bubar.
“Saya tiap taun nonton pawai di Kuningan. Tapi sekarang mah ada hujan. Tapi gak apa-apa, kita senang juga sih, ada hiburan di Kuningan seperti ini,” ujar dia.
kendati diguyur hujan, para peserta karnaval tetap melanjutkan perjalanan karnavalnya yang disambut dengan panggung kehormatan jajaran Pemerintahan Kuningan yang dipimpin Bupati H Acep Purnama SH MH dan Ketua DPRD Rana Suparman SSos di ujung jalan, tepatnya di samping Taman Kota Kuningan.
Sebelum hujan turun, kemeriahan begitu terlihat dari berbagai sudut jalan. Ribuan warga yang berkerumun disepanjang jalan Siliwangi hingga Taman Kota Kuningan pun terlihat sangat terhibur dengan berbagai pertunjukkan yang diperlihatkan peserta karnaval.
Sayangnya, beberapa warga justru menyayangkan acara tersebut yang disinyalir menghabiskan dana milyaran tersebut.
“Kalau menurut saya mah, dari pada uang rakyat dipake begitu, mendingan dibikin acara sosial saja. Kan bisa bermanfaat bagi banyak orang. Hiburan boleh juga sih, tapi harus ada yang menonjolnya dong, apalagi ini hari ulang tahun Kuningan. Bayangkan saja, berapa nyewa kostum per dinas yang gede-gede begitu? Terus berapa bayar pemerannya? Konsumsinya per dinas berapa? Kan mubadzir,” ketus Endi, salah seorang warga yang tiba-tiba mengampiri Rakcer yang sedang mewawancarai warga lainnya yang sedang berteduh di pinggiran ruko.(muh)