Kuwu Jatisawit Lor Minta PDAM Lakukan Penyambungan Pipa
INDRAMAYU – Keberadaan Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Titra Darma Ayu nyatanya masih belum bisa dirasakan manfaatnya oleh sebagaian warga Indramayu. Pasalnya, proposal pengajuan penyaluran air Bersih PDAM di Tahun 2015 sampai saat ini belum terealisasi.
Hingga kini, Sekitar 47000 Warga Desa Jatisawit Lor belum menikmati air bersih, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, mereka hanya mengandalkan air sumur atau sungai yang disalurkan melalui pipa dengan menggunakan mesin sedot air (sanyo).
Kepala Desa Jatisawit Lor Patoni menuturkan, keberadaan air bersih bagi sebagian besar warganya dirasa sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari warga seperti mandi, cuci kasus (MCK) dan lainya.
“Sekitar 4700 jiwa warga Jatisawit Lor sangat mengharapkan adanya sambungan pipa air bersih yang dilakukan oleh PDAM, berbagai upaya dilakukan dengan mengajukan proposal pengajuan sambungan akan tetapi hingga kini belum juga terealisasi,” ucapnya.
Patoni menambahkan, sejak dirinya dilantik masih menjabat penjabat kuwu Desa Jatisawit Lor, pemerintah desa sudah mengajukan proposal penyambungan pipa PDAM demi terpenuhinya pasokan air bersih PDAM masuk kedesanya, permohonan sambungan pipa air bersih PDAM tersebut sudah diajukan pada awal Tahun 2015.
“Pada musim penghujan debit air yang berada di kali cimanuk begitu melimpah, akan tetapi menjelang musim kemarau debit air yang ada menjadi berkurang,” paparnya.
Hal senada juga dibenarkan oleh warga Jatisawit Lor Wardaya (43), sampai saat ini belum adanya sambungan saluran air bersih dari PDAM, pihaknya bersama lebih dari seribu warga mengharapkan masuknya air bersih dari PDAM ke desanya.
\"Untuk memenuhi kebutuhan air kami mengambil dari sumur atau kali dengan menggunakan pompa air yang kami salurkan kerumah kami,\" terang Sardaya.
Imbuh Sardaya, hampir semua warga Desa Jatisawit Lor masih kekuarangan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, menggunakan air sumur ataupun air sungai yang disedot dengan menggunakan pompa air dirasa tidak higienis lagi. (yan/mgg)
INDRAMAYU – Keberadaan Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Titra Darma Ayu nyatanya masih belum bisa dirasakan manfaatnya oleh sebagaian warga Indramayu. Pasalnya, proposal pengajuan penyaluran air Bersih PDAM di Tahun 2015 sampai saat ini belum terealisasi.
Hingga kini, Sekitar 47000 Warga Desa Jatisawit Lor belum menikmati air bersih, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, mereka hanya mengandalkan air sumur atau sungai yang disalurkan melalui pipa dengan menggunakan mesin sedot air (sanyo).
Kepala Desa Jatisawit Lor Patoni menuturkan, keberadaan air bersih bagi sebagian besar warganya dirasa sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari warga seperti mandi, cuci kasus (MCK) dan lainya.
“Sekitar 4700 jiwa warga Jatisawit Lor sangat mengharapkan adanya sambungan pipa air bersih yang dilakukan oleh PDAM, berbagai upaya dilakukan dengan mengajukan proposal pengajuan sambungan akan tetapi hingga kini belum juga terealisasi,” ucapnya.
Patoni menambahkan, sejak dirinya dilantik masih menjabat penjabat kuwu Desa Jatisawit Lor, pemerintah desa sudah mengajukan proposal penyambungan pipa PDAM demi terpenuhinya pasokan air bersih PDAM masuk kedesanya, permohonan sambungan pipa air bersih PDAM tersebut sudah diajukan pada awal Tahun 2015.
“Pada musim penghujan debit air yang berada di kali cimanuk begitu melimpah, akan tetapi menjelang musim kemarau debit air yang ada menjadi berkurang,” paparnya.
Hal senada juga dibenarkan oleh warga Jatisawit Lor Wardaya (43), sampai saat ini belum adanya sambungan saluran air bersih dari PDAM, pihaknya bersama lebih dari seribu warga mengharapkan masuknya air bersih dari PDAM ke desanya.
\"Untuk memenuhi kebutuhan air kami mengambil dari sumur atau kali dengan menggunakan pompa air yang kami salurkan kerumah kami,\" terang Sardaya.
Imbuh Sardaya, hampir semua warga Desa Jatisawit Lor masih kekuarangan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, menggunakan air sumur ataupun air sungai yang disedot dengan menggunakan pompa air dirasa tidak higienis lagi. (yan/mgg)