Dijatuhkan dari Motor, Terus Dianiaya

Kamis 11-08-2016,10:46 WIB

Puluhan Pelajar SMK Swasta Keroyok Dua Pelajar SMKN 1 di Depan Makodim Kota

KESAMBI – Kebrutalan di kalangan pelajar kembali terjadi di Kota Cirebon.
Pelajar diamankan Polisi. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon

Tepat sepekan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, puluhan pelajar dari beberapa SMA dan SMK berbeda justru bertindak anarkis.

Mereka menganiaya dua pelajar SMK Negeri 1 Kota Cirebon, kemarin (10/8), di Jalan Pemuda, tepatnya di depan Makodim 0614/Kota Cirebon.

Puluhan pelajar itu mulanya diketahui tengah berjalan bergerombol dari arah perempatan Jalan Pemuda By Pass menuju Unswagati kampus I.

Persis di depan Makodim 0614/Kota Cirebon, mereka melihat dua pelajar asal SMKN 1 Kota Cirebon melintas menggunakan sepeda motor, sekira pukul 12.00.

Entah apa yang ada di dalam pikiran puluhan pelajar itu, mereka tiba-tiba menyerang dua pelajar asal SMKN 1 Kota Cirebon itu hingga terjungkal dari sepeda motor yang ditungganginya.

Tak cukup sampai di situ, puluhan pelajar itu justru lanjut menganiaya dua pelajar nahas yang diketahui bernama M Fatur Riski dan Indra Setiawan itu.

Beruntung, kondisi Lalu Lintas di Jalan Pemuda tengah ramai. Warga, mahasiswa dan pengguna jalan lantas membubarkan puluhan pelajar anarkis itu.

Puluhan pelajar tersebut lantas lari kocar kacir ke arah kebun di belakang kampus I Unswagati.

Beberapa warga diketahui mengejar mereka, hingga akhirnya puluhan pelajar itu terjebak di sebidang tanah kosong berpagar, di Tembusan Jalan Pembangunan Pemuda atau sebelah kantor Dewan Pendidikan Kota Cirebon.

Tak berselang lama, petugas kepolisian dari Polres Cirebon Kota mengejar dan menggiring puluhan pelajar itu keluar dari lahan kosong berpagar tinggi. Satu per satu pelajar diperiksa tasnya. Mereka diminta untuk melepas baju seragam dan sepatu yang dikenakannya.

Aksi brutal itu sontak mengundang respons warga sekitar.

Ratusan warga berkerumun di sekitar lokasi puluhan pelajar itu diamankan. Warga terlihat gemas dengan memaki para pelajar itu.

Setelah diperiksa dan dicari pelajar yang diduga kuat sebagai provokator sekaligus pelaku penganiayaan terhadap Fatur dan Indra, mereka digiring ke Mapolres Cirebon Kota untuk dilakukan pembinaan.

“Kita niatnya mau ke sekolah (SMP asal, red) untuk ngurus ijazah. Tapi pas lewat Jalan Pemuda, tiba-tiba kita ditendang oleh mereka (puluhan pelajar pelaku, red), sampai kita jatuh. Terus ada yang nendang-nendang kita,” ungkap Fatur menceritakan kejadian nahas yang menimpanya.

Fatur dan Indra harus mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Namun, Fatur mengaku bersyukur, dirinya dan Indra tak sampai tertabrak mobil ketika jatuh tersungkur ke aspal.

“Saya jatuh ke aspal, hampir saja ketabrak mobil yang melintas,” kata dia pelajar kelas X itu.

Sementara itu, salahsatu dari puluhan pelajar pelaku kekerasan mengaku, dirinya hanya iseng ketika melihat dua pelajar dari SMKN 1 Kota Cirebon melintas. Ia mengaku hendak pulang seusai sekolah.

“Kalau saya sih tidak ikut nendang. Teman-teman mungkin iseng. Kita mau pulang sebenarnya,” kata pelajar salahsatu SMK swasta di Kabupaten Cirebon itu sebelum digiring ke Mapolres Cirebon Kota. (jri)
Tags :
Kategori :

Terkait