Pada dasarnya, utang tak selalu salah. Sebaliknya, jika dikelola dengan baik dan bertujuan bajik akan menghasilkan keuntungan.
Memang ada sebagian orang yang merasa bahwa berutang itu tabu, ini juga bukan paham yang salah.
Jika memang memungkinkan untuk tidak punya utang sama sekali, Anda patut diacungkan jempol!
Bagaimana dengan Anda yang ternyata butuh pinjaman?
Memang, perlu diketahui, utang kadang kala bisa ‘menjerat’. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa ‘aturan main’ berikut terkait mengelola utang secara bijak.
Pertama, harus dimengerti adalah apa arti utang. Tak dipungkiri, ketik uang yang diperoleh dari utang bisa jadi kita anggap uang sendiri.
Kita jadi merasa berat untuk mengembalikan uang tersebut. Sebagai contoh, kita mengambil pinjaman dari bank, sebut saja KTA BCA misalnya.
Di awal meminjam, kita merasa bunganya sangat kecil karena berkisar 1% saja dan mudah untuk mengembalikannya.
Namun, ternyata setelah uang di tangan, Anda malah ‘lupa’ dan merasa berat untuk membayarkan bunga yang Anda anggap kecil di awal tersebut.
Kedua, tujuan utang sebagaimana sudah disinggung di awal, tujuan utang adalah salah satu yang terpenting yang harus Anda perhatikan.
Secara garis besar, ada dua jenis utang. Yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang produktif biasanya digunakan untuk membeli aset produktif ataupun sebagai modal usaha.
Sementara itu, utang konsumtif biasanya digunakan untuk membeli sesuatu yang mengalami penurunan nilai ataupun hanya sekadar untuk konsumsi.
Memang, secara umum tentu saja utang produktif jauh lebih baik daripada utang konsumtif. Namun, tak semua utang konsumtif itu tak dibutuhkan juga.
Oleh karena itu, perhatikan apa manfaat dan ruginya. Tak lupa juga untuk memastikan kondisi keuangan Anda saat ini apakah memang sanggup untuk melunasi cicilan tersebut.
Sebagai contoh, Anda ingin membeli mesin cuci namun dengan cara mencicil. Tentu saja tak salah – apalagi mesin cuci dapat digunakan agar pekerjaan rumah tangga lebih cepat selesai.
Namun, pastikan juga kesanggupan Anda untuk membayarnya.
Ketiga, prioritaskan utang Anda! Jika Anda berani berutang maka Anda pun harus berani memprioritaskan untuk membayar utang terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lain apalagi keinginan.
Kredit paling ringan sekalipun akan berubah menjadi masalah kalau Anda takmem prioritaskan untuk tekun membayar setiap bulannya.
Maka dari itu pula, ada baiknya pilih kredit yang memang memiliki suku bunga ringan dan ketentuan yang tak membebani.
Ada banyak pilihan, sebut saja KTA DBS yang menawarkan suku bunga 0,99% saja dan beberapa kredit lainnya yang dapat Anda lihat di CekAja.com.
Dengan mengelola utang secara bijak diharapkan utang akan memberi manfaatkepada tujuan keuangan Anda. (adv)
Memang ada sebagian orang yang merasa bahwa berutang itu tabu, ini juga bukan paham yang salah.
Jika memang memungkinkan untuk tidak punya utang sama sekali, Anda patut diacungkan jempol!
Bagaimana dengan Anda yang ternyata butuh pinjaman?
Memang, perlu diketahui, utang kadang kala bisa ‘menjerat’. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa ‘aturan main’ berikut terkait mengelola utang secara bijak.
Pertama, harus dimengerti adalah apa arti utang. Tak dipungkiri, ketik uang yang diperoleh dari utang bisa jadi kita anggap uang sendiri.
Kita jadi merasa berat untuk mengembalikan uang tersebut. Sebagai contoh, kita mengambil pinjaman dari bank, sebut saja KTA BCA misalnya.
Di awal meminjam, kita merasa bunganya sangat kecil karena berkisar 1% saja dan mudah untuk mengembalikannya.
Namun, ternyata setelah uang di tangan, Anda malah ‘lupa’ dan merasa berat untuk membayarkan bunga yang Anda anggap kecil di awal tersebut.
Kedua, tujuan utang sebagaimana sudah disinggung di awal, tujuan utang adalah salah satu yang terpenting yang harus Anda perhatikan.
Secara garis besar, ada dua jenis utang. Yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang produktif biasanya digunakan untuk membeli aset produktif ataupun sebagai modal usaha.
Sementara itu, utang konsumtif biasanya digunakan untuk membeli sesuatu yang mengalami penurunan nilai ataupun hanya sekadar untuk konsumsi.
Memang, secara umum tentu saja utang produktif jauh lebih baik daripada utang konsumtif. Namun, tak semua utang konsumtif itu tak dibutuhkan juga.
Oleh karena itu, perhatikan apa manfaat dan ruginya. Tak lupa juga untuk memastikan kondisi keuangan Anda saat ini apakah memang sanggup untuk melunasi cicilan tersebut.
Sebagai contoh, Anda ingin membeli mesin cuci namun dengan cara mencicil. Tentu saja tak salah – apalagi mesin cuci dapat digunakan agar pekerjaan rumah tangga lebih cepat selesai.
Namun, pastikan juga kesanggupan Anda untuk membayarnya.
Ketiga, prioritaskan utang Anda! Jika Anda berani berutang maka Anda pun harus berani memprioritaskan untuk membayar utang terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lain apalagi keinginan.
Kredit paling ringan sekalipun akan berubah menjadi masalah kalau Anda takmem prioritaskan untuk tekun membayar setiap bulannya.
Maka dari itu pula, ada baiknya pilih kredit yang memang memiliki suku bunga ringan dan ketentuan yang tak membebani.
Ada banyak pilihan, sebut saja KTA DBS yang menawarkan suku bunga 0,99% saja dan beberapa kredit lainnya yang dapat Anda lihat di CekAja.com.
Dengan mengelola utang secara bijak diharapkan utang akan memberi manfaatkepada tujuan keuangan Anda. (adv)