Jaga Etika Politik, Posisi Wabup Hak Partai Pengusung
KUNINGAN – Pernyataan mengejutkan datang dari Ketua DPD PAN Kuningan H Udin Kusnaedi SE.
Secara tiba-tiba, pria yang akrab disapa Jiud ini memberikan komentar soal dukungannya kepada kader PDIP untuk menjadi wakil bupati mendampingi H Acep Purnama SH MH setelah resmi menjadi bupati nanti.
“Kalau secara hak, itu adalah hak semua partai pengusung untuk mengusulkan calon wabup. Tapi secara etika politik, kita juga harus menghormati bahwa pengganti wabup yang sekarang naik menjadi bupati ya harus dari kader PDIP,” kata Jiud baru-baru ini.
Secara pribadi, udin berpendapat, jika jabatan bupati dan wakil bupati hasil Pilkada 2013 lalu adalah pasangan Utama (Utje-Acep Purnama) yang notabene keduanya kader PDIP.
Namun, secara langsung maupun tidak langsung jika dilihat dari sisi hak, ia melihatnya hal itu ada di seluruh partai pengusung yang berjumlah 7 Parpol, yakni PDIP itu sendiri, PAN, PPP, PDK, PKPB dan PDK serta PBB.
“Ini menurut PAN, karena di sini bukan pertarungan politis. Harus dipahami karena ini dalam melanjutkan pembangunan, melanjutkan visi misi Utama yang sedang berjalan,” katanya.
Jadi, lanjut Jiud, pengisian bukan pertarungan politik karena kondisi itu hanya adanya di pemilihan eksekutif dan legislatif.
“Tidak ada namanya pertarungan politik itu di pergantian, itu supaya tahu dan paham. Jadi, jangan terlalu berpikir jauh bahwa keenam partai pengusung itu ingin merebut posisi Wabup. Bagi PAN khususnya bukan itu, PAN hanya ingin agar keberlangsungan roda pemerintahan itu berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ditanya apa tujuan dari pertemuan 6 Parpol pengusung Utama tanpa melibatkan PDIP, Udin menjelaskan, hal itu semata-mata dilakukan hanya untuk membuka kembali tentang Pilkada 2013 lalu ada sebanyak 7 partai pengusung pasangan Utama, bukan hanya PDI Perjuangan.
“Tujuannya itu saja, tidak ingin memperebutkan wabup dan lain sebagainya,” jelasanya.
Kendati demikian, Jiud menegaskan, PAN adalah bagian dari partai pengusung Utama sehingga tidak boleh dianggap sebagai partai besar yang tidak memiliki kekuatan dalam menentukan pilihan.
“Ketika PDIP telah menentukan pilihannya, maka jelas itu harus sesuai dengan apa yang diharapkan partai pengusung. Artinya, semua harus sejalan, tidak saling memaksakan diri. Intinya, mari kita bersama-sama demi kepentingan rakyat dalam meneruskan pembangunan di Kuningan,” tandanya.
Sementara itu, sebelumnya DPC PDIP telah menggelar rapat pleno internal guna menentukan langkah partai untuk menjaring bakal calon wakil bupati untuk mendampingi Bupati H Acep Purnama setelah resmi menjadi bupati nanti.
Dikabarkan, terdapat 3 orang yang sudah mengambil formulir pendaftaran calon wabup, mereka adalah H Aang Hamid Suganda (untuk Muhammad Ridho Suganda, red), H Ade Petruk SH MBA MHum serta Ketua PAC PDIP Kecamatan Pasawahan Udin Burhanudin.
Dari kabar yang diterima Rakcer kemarin, 2 pengambil formulir, yakni H Ade Petruk dan Udin Burhanudin akan mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PDIP hari ini (24/5). (muh)
KUNINGAN – Pernyataan mengejutkan datang dari Ketua DPD PAN Kuningan H Udin Kusnaedi SE.
Secara tiba-tiba, pria yang akrab disapa Jiud ini memberikan komentar soal dukungannya kepada kader PDIP untuk menjadi wakil bupati mendampingi H Acep Purnama SH MH setelah resmi menjadi bupati nanti.
“Kalau secara hak, itu adalah hak semua partai pengusung untuk mengusulkan calon wabup. Tapi secara etika politik, kita juga harus menghormati bahwa pengganti wabup yang sekarang naik menjadi bupati ya harus dari kader PDIP,” kata Jiud baru-baru ini.
Secara pribadi, udin berpendapat, jika jabatan bupati dan wakil bupati hasil Pilkada 2013 lalu adalah pasangan Utama (Utje-Acep Purnama) yang notabene keduanya kader PDIP.
Namun, secara langsung maupun tidak langsung jika dilihat dari sisi hak, ia melihatnya hal itu ada di seluruh partai pengusung yang berjumlah 7 Parpol, yakni PDIP itu sendiri, PAN, PPP, PDK, PKPB dan PDK serta PBB.
“Ini menurut PAN, karena di sini bukan pertarungan politis. Harus dipahami karena ini dalam melanjutkan pembangunan, melanjutkan visi misi Utama yang sedang berjalan,” katanya.
Jadi, lanjut Jiud, pengisian bukan pertarungan politik karena kondisi itu hanya adanya di pemilihan eksekutif dan legislatif.
“Tidak ada namanya pertarungan politik itu di pergantian, itu supaya tahu dan paham. Jadi, jangan terlalu berpikir jauh bahwa keenam partai pengusung itu ingin merebut posisi Wabup. Bagi PAN khususnya bukan itu, PAN hanya ingin agar keberlangsungan roda pemerintahan itu berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ditanya apa tujuan dari pertemuan 6 Parpol pengusung Utama tanpa melibatkan PDIP, Udin menjelaskan, hal itu semata-mata dilakukan hanya untuk membuka kembali tentang Pilkada 2013 lalu ada sebanyak 7 partai pengusung pasangan Utama, bukan hanya PDI Perjuangan.
“Tujuannya itu saja, tidak ingin memperebutkan wabup dan lain sebagainya,” jelasanya.
Kendati demikian, Jiud menegaskan, PAN adalah bagian dari partai pengusung Utama sehingga tidak boleh dianggap sebagai partai besar yang tidak memiliki kekuatan dalam menentukan pilihan.
“Ketika PDIP telah menentukan pilihannya, maka jelas itu harus sesuai dengan apa yang diharapkan partai pengusung. Artinya, semua harus sejalan, tidak saling memaksakan diri. Intinya, mari kita bersama-sama demi kepentingan rakyat dalam meneruskan pembangunan di Kuningan,” tandanya.
Sementara itu, sebelumnya DPC PDIP telah menggelar rapat pleno internal guna menentukan langkah partai untuk menjaring bakal calon wakil bupati untuk mendampingi Bupati H Acep Purnama setelah resmi menjadi bupati nanti.
Dikabarkan, terdapat 3 orang yang sudah mengambil formulir pendaftaran calon wabup, mereka adalah H Aang Hamid Suganda (untuk Muhammad Ridho Suganda, red), H Ade Petruk SH MBA MHum serta Ketua PAC PDIP Kecamatan Pasawahan Udin Burhanudin.
Dari kabar yang diterima Rakcer kemarin, 2 pengambil formulir, yakni H Ade Petruk dan Udin Burhanudin akan mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PDIP hari ini (24/5). (muh)