Majelis Kebon Sufi Gelar Peringatan Arbain Bersama Sejarawan dan Budayawan Cirebon
KAJIAN. Majelis Kebon Sufi aktif membuat pengajian agama dan budaya bareng pakar beragam bidang keilmuan. FOTO: SUWANDI/ RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Majelis Kebon Sufi gelar peringatan arbain Sayyidina Husain, Jumat, 15 Agustus 2025. Acara berlangsung khidmat bareng jamaah berbagai kalangan.
Pembina Majelis Kebon Sufi Habib Syech Muhammad Alcaff dan R.M. Zidni Ilman dari Pesantren Buntet Cirebon datang sebagai tamu kehormatan. Kegiatan itu mengundang narasumber sejarawan dan budayawan Cirebon, Farihin Niskala, S. Hum.
"Perayaan arbain pertama kali dilaksanakan Jabir bin Abdullah al-Anshari. Ia sahabat Nabi Muhammad SAW. Dari Madinah dia berjalan menuju Karbala untuk ziarah makam Imam Husain, tepatnya saat hari ke-40 setelah peristiwa Asyura. Lalu para pengagum Ahlul Bait mengikuti ritus tersebut sampai sekarang," ungkap Habib.
Menurut Habib, arbain merupakan momentum untuk meneladani Imam Husain. "Kini ketika arbain, banyak orang ziarah ke Karbala. Arbain menjadi kesempatan guna melakukan refleksi diri dan menghayati ajaran Sang Imam," tutur pria penulis buku terkenal ini.
Farihin menegaskan, arbain bukan sekadar bersifat keagamaan, namun juga menjadi budaya, tradisi, serta aktivitas sosial yang marak dan mengakar kuat di Tanah Air.
"Arbain ada pengaruhnya di Jawa, khususnya Cirebon. Saya meneliti, tahlil 40 hari ternyata terinspirasi dari arbain. Walisongo menerapkan ritual ini guna memperingati kematian seseorang," ujar pustakawan Keraton Kanoman.
Zidni memandang tradisi arbain di pesantren adalah bentuk kecintaan terhadap Ahlul Bait dan Imam Husain. "Biasanya peringatan arbain di pesantren dengan membaca tahlil, do'a, serta ceramah yang mengangkat tema itu," jelas kepala MANU Putera Buntet Pesantren. (wan)
Sumber: