Sejarah Kelam Terukir: RRQ Hoshi Gagal Lolos ke Playoff MPL ID S16 untuk Pertama Kalinya
Sejarah Kelam Terukir: RRQ Hoshi Gagal Lolos ke Playoff MPL ID S16 untuk Pertama Kalinya. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--
JAKARTA, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Siapa sangka, di musim ke-16 Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL ID), kita menyaksikan sebuah kejadian yang tak pernah tertulis dalam naskah: RRQ Hoshi, tim yang identik dengan trofi dan selalu jadi pemegang kunci gerbang Playoff, harus pulang lebih awal. Benteng kebanggaan "Raja dari Segala Raja" itu akhirnya roboh.
Momen tragis ini terjadi setelah drama menegangkan di pekan terakhir Regular Season. Tim yang selalu ada di setiap pesta Playoff sejak Season 1 kini resmi absen, mengukir sejarah paling kelam bagi RRQ Kingdom dan seluruh jagat esports MLBB Indonesia.
BACA JUGA:Menguak Misteri Game Paling Sulit Sepanjang Masa: Cuma Pro yang Bisa Tamat!
Kalah Selisih, Kalah Mental di Menit Krusial
Nasib RRQ Hoshi dipastikan setelah pertarungan hidup-mati melawan NAVI Esports pada Minggu (19/10/2025). Di atas kertas, RRQ wajib menang telak 2-0 untuk mengamankan posisi keenam. Namun, takdir berkata lain.
Meskipun RRQ Hoshi akhirnya berhasil menutup Regular Season dengan kemenangan 2-1, skor itu ternyata tidak cukup. Kenapa? Karena peraturannya kejam: mereka kalah tipis dalam perhitungan selisih game rate dari NAVI.
Bagaikan seutas benang, RRQ Hoshi hanya terpaut satu angka selisih (game rate -7) di belakang NAVI (-6). Kekalahan game kedua yang krusial melawan NAVI lah yang menjadi paku terakhir di peti mati harapan mereka. Tim yang sering disebut-sebut punya mental baja ini tampak kesulitan mengatasi tekanan di momen-momen penentuan, yang sayangnya sudah terasa sejak beberapa pekan sebelumnya.
BACA JUGA:Membedah Game Survival Zombie terbaik dan Paling Gila Sepanjang Masa
Badai Perubahan Roster dan Meta yang Tak Terkendali
Apa yang sebenarnya terjadi pada raksasa ini? Musim ke-16 bagi RRQ Hoshi terasa seperti badai yang datang silih berganti.
Pertama, masalah inkonsistensi. Perubahan roster yang masif dan strategi yang terus dirombak sepanjang musim membuat tim kesulitan menemukan "cetak biru" kemenangan yang solid. Line-up yang seharusnya menjanjikan justru terasa seperti puzzle yang potongan-potongannya tidak pernah benar-benar pas.
Kedua, kegagalan menjinakkan Meta. Di saat tim lain seperti ONIC Esports dan Bigetron Alpha mampu beradaptasi cepat dengan hero-hero baru atau item krusial, RRQ Hoshi tampak lambat membaca arah angin. Mereka sering kali kalah di fase draft pick dan gagal mengeksekusi early game dengan dominan.
BACA JUGA:Perkembangan Game Fighting Mulai dari Arena Arcade Hingga Panggung Esport
Air Mata Rinz dan Janji "The King Is Not Dead"
Setelah kepastian pahit itu, kamera menyorot wajah para pemain. Kecewa jelas terlihat, namun tanggung jawab juga diangkat. Rinz, salah satu pilar RRQ, maju dan meminta maaf langsung kepada Kingdom.
"Buat Kingdom, sorry musim 16 ini kita mengecewakan kalian," ucap Rinz dengan nada berat. "Ini sejarah baru (bagi RRQ). Semoga next season lebih baik."
Permintaan maaf ini, yang keluar dari hati, menunjukkan bahwa kegagalan ini adalah pukulan telak. Namun, di dunia esports, akhir musim bukanlah akhir segalanya. Jeda kompetisi ini adalah waktu yang harus dimanfaatkan RRQ Hoshi untuk benar-benar berbenah diri. Para fans tetap loyal, menanti waktu di mana "Raja" mereka akan kembali berdiri tegak dan membuktikan bahwa The King Is Not Dead; They are just Reloading.(*)
Sumber: