Pedagang Dadakan Senang Arus Balik Lebaran Lebih Lama

Pedagang Dadakan Senang Arus Balik Lebaran Lebih Lama

ISTIRAHAT DULU. Pemudik beristirahat di warung dadakan jalur Pantura Indramayu saat arus balik H+6 lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Warga yang membuka warung dadakan (wardak) di jalur Pantura Indramayu masih menjajakan dagangannya hingga H+7 Idul Fitri 1443 Hijriyah, Senin (9/5).

Kondisi ini bersamaan dengan masih tingginya volume kendaraan arus balik. Pantauan di sepanjang jalur Pantura Indramayu, lapak-lapak wardak masih dibuka warga untuk mendapatkan berkah dari arus balik lebaran.

Warga enggan menutup wardak karena kendaraan pemudik dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta masih sangat ramai. Sehingga banyaknya pemudik yang singgah untuk beristirahat sangat dimungkinkan.

Menurut salah satu pedagang wardak di jalur Pantura Jatibarang, Agung (35), lapak dagangannya sengaja dibuka saat arus balik mulai H+2 lebaran.

Prediksinya ternyata tepat, di hari yang dipilihnya itu mulai banyak pemudik yang melintas ke arah Jakarta. “Kalau arus mudik ramainya paling lama tiga hari, beda sama arus balik bisa sampai melewati H+7,” jelasnya.

Di lapak wardaknya, Agung menjajakan beragam pilihan makanan dan minuman. Meski terbilang dagang musiman, ia enggan mematok harga mahal yang di luar kewajaran. Sehingga pembeli tidak mengeluh dan rejeki yang didapatkan bisa berkah.

“Mungkin ada pedagang yang memanfaatkan kesempatan mumpung musiman tahunan harganya mahal. Saya sih wajar-wajar saja,” kata dia.

Dia memperkirakan, arus balik akan lebih lama karena jadwal masuk sekolah mundur beberapa hari dari semula diagendakan mulai 9 Mei 2022.

Dia berharap rejeki wardaknya masih terus mengalir untuk menambah penghasilannya yang hanya mengandalkan kerja serabutan.

“Mudah-mudahan masih ramai, bukan tidak mungkin sampai minggu depan,” ungkapnya.

Pedagang lainnya, Wasta (43) menuturkan, dagangan mi ayam yang dijajakan diminati pemudik saat singgah untuk beristirahat sejenak dalam perjalanannya.

Sejak awal arus mudik lalu, ia beberapa kali sempat berpindah lapak agar pembelinya bisa lebih nyaman. Selain di bawah pohon rindang, ia juga memilih tempat yang berdekatan dengan lapak penjual minuman.

“Soalnya saya cuma dagang mi ayam, jadi untuk minumnya ada yang jualan lagi,” terangnya.

Diakuinya, selama arus mudik dan arus balik yang masih berlangsung, omzet penjualannya meningkat drastis dibandingkan dagang dihari biasa.

“Alhamdulillah rejeki musiman, disyukuri. Tapi tetep harganya jangan bikin pembeli komplen. Kalau soal rasa dijamin,” pungkasnya. (tar)

Sumber: