Usai Lebaran, Pemohon Kartu Kuning Membeludak

Usai Lebaran, Pemohon Kartu Kuning Membeludak

Pemohon kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan membeludak. --

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN - Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan diserbu para pencari kerja yang ingin membuat Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-1) atau yang dikenal dengan sebutan Kartu Kuning.

 

Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Disnakertrans Kabupaten Kuningan, Andi Setiandi mengungkapkan, peningkatan pemohon Kartu Kuning tersebut sudah terjadi sejak hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran. Bahkan, para pencari kerja tersebut sudah datang ke kantor Disnakertrans sejak pagi hari sebelum pegawai datang.

 

"Sejak pagi sudah banyak para pencari kerja yang datang hingga memenuhi halaman kantor Disnakertrans. Semuanya rata-rata ingin membuat Kartu Kuning sebagai syarat untuk mencari kerja ke kota besar," ungkap Andi, Rabu (11/5).

 

Dalam sehari, kata Andi, pihaknya melayani sekitar 100 pemohon yang datang untuk membuat kartu Kuning. Jumlah tersebut, kata dia, meningkat empat kali lipat dibanding pelayanan hari biasa yang hanya di kisaran 25 orang saja.

 

"Kalau tidak dibatasi pelayanan bisa sampai malam hari. Oleh karena itu, pelayanan kami batasi hingga 100 orang per hari hingga pukul 15.30 WIB," sebut Andi.

 

Andi mengatakan, membeludaknya pembuatan Kartu Kuning seperti ini selalu terjadi setiap usai Lebaran. Ini karena banyak para pencari kerja yang ingin merantau ke kota besar.

 

Dia menjelaskan, Kartu Kuning akan bermanfaat untuk para pencari kerja sebagai syarat melamar kerja di perusahaan yang diinginkan. Adapun syarat yang harus disiapkan oleh para pencari kerja yang ingin membuat Kartu AK-1, cukup foto kopi KTP, foto kopi ijazah terakhir dan satu lembar pas foto.

 

Andi memastikan, pembuatan Kartu Kuning tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. "Untuk memudahkan, pelayanan pembuatan kartu kuning saat ini bisa dilakukan secara online melalui website Kemnaker.go.id.

 

Pemohon cukup mengisi data form lewat handphone atau perangkat komputer dan melampirkan persyaratannya, kemudian datang ke kantor Disnaker untuk mengambil print out kartu AK-1 atau kartu kuning. Kami pastikan pembuatan kartu kuning ini tidak dipungut biaya alias gratis," ujar Andi.

 

Lewat pelayanan online tersebut, selain memudahkan pencari kerja mendapatkan kartu kuning juga memberikan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahliannya baik di dalam maupun luar negeri.

 

Bahkan, lewat aplikasi tersebut para pencari kerja bisa memasukkan lamaran kerja tanpa harus repot lagi mengirim surat lamaran melainkan cukup meng-klik tombol lamar di perusahaan yang diinginkan.

 

"Karena dengan kita melakukan registrasi dan mengisi data serta lampirannya, data kita sudah masuk ke dalam sistem. Di aplikasi tersebut banyak menampilkan lowongan pekerjaan, kemudian pencari kerja bisa melamar pekerjaan sesuai dengan minat dan keahliannya tanpa harus repot datang ke perusahaan dan menyiapkan berkas lamaran yang banyak, melainkan cukup mengklik tombol lamar, kemudian tinggal menunggu panggilan apakah lamaran kita diterima atau tidak," ujar Andi. (fik)

 

 

Sumber: