Warga Waswas Ceceran Minyak Ganggu Tanam Gadu

Warga Waswas Ceceran Minyak Ganggu Tanam Gadu

MENINJAU. Forkopimcam Cikedung meninjau lokasi kebocoran pipa crude oil Pertamina EP di Blok Belik Cidadap. Pertamina EP diminta segera melakukan penanganan ceceran minyak.--

RAKYATCIREBON.IDINDRAMAYU –Pencemaran yang diakibatkan ceceran minyak pasca bocornya pipa milik Pertamina EP dan menimbulkan kebakaran pada Senin (9/5), dikhawatirkan akan menimbulkan dampak pada lahan pertanian. 

Sehingga penanganannya harus ekstra agar proses tanam gadu tidak terganggu di wilayah Desa/Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu.

Camat Cikedung, Muhammad Nurulhuda berharap, dampak ceceran minyak akibat insiden bocornya instalasi pipa minyak yang terjadi di Blok Belik Cidadap, Desa Cikedung, tidak mengganggu proses tanam gadu lahan pertanian setempat. 

Kepada pihaknya, Pertamina EP menjanjikan perbaikan dan penanganan diselesaikan secepatnya.

“Alhamdulillah excavator dari pihak PT Pertamina EP diupayakan hari ini (kemarin, red) bisa sampai ke TKP. Jadi pihak PT Pertamina EP akan menyekat sungai supaya ceceran minyak tidak kemana-mana, bahkan jangan sampai ke lahan persawahan petani,” jelasnya, Selasa (10/5) saat meninjau lokasi kejadian.

Menurutnya, pihak PT Pertamina EP juga akan menormalisasi kondisi sungai yang cukup rusak. Hal ini diupayakan untuk memperlancar arus sungai. 

“Kebetulan kondisi bantaran sungainya cukup rusak. Saya telah meminta ketika penanganan ceceran limbah minyak mentah ini sekaligus normalisasi untuk membersihkan tanaman sungai demi memperlancar arus sungai,” terangnya.

Sangat diharapkannya, ceceran minyak bisa cepat terangkat dan dipastikan juga dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu akan melihat kondisi tanah yang tercemar. 

“Pihak DLH Kabupaten Indramayu akan ke lokasi untuk melihat langsung secara teknis kondisi tanah yang sudah tercemar ceceran minyak,” kata dia.

Di tempat yang sama, Danramil 1613/Cikedung, Kapten Inf Nakromin meminta pihak Pertamina EP dalam penanganan ceceran minyak tidak ditunda-tunda dan bisa secepatnya ditangani. Hal ini erat kaitannya dengan upaya meminimalisir terjadinya dampak sosial masyarakat.

“Mudah-mudahan penanganan ini lebih cepat untuk mengantisipasi dampak sosial masyarakat. Artinya kami Forkopimcam Cikedung secara sinergis berupaya mengurangi dampak sosialnya. Tolong pihak Pertamina EP lebih sinergis lagi, karena kami ingin mengurangi dampak sosial,” pintanya.

Sebelumnya, Head of Comrel Zona 7, Wazirul Luthfi menyatakan, PT Pertamina EP (PEP) yang tergabung dalam Zona 7 Regional Jawa Subholding Upstream telah melakukan langkah cepat dan responsif di lokasi kejadian. 

Diantaranya penanganan pasca ditemukannya keluaran pada pipa 4 inch trunk line underground KM 9 SP TGB-SPU C yang berada di Desa Cikedung pada Rabu (4/5) lalu.

Upaya penanganan pembersihan terhadap lingkungan dilakukan dengan pemasangan oil boom dan vacuum truck. Kemudian sempat terjadi titik api skala kecil yang langsung berhasil segera ditangani oleh tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) bersama tim onshore selaku on scene commander pada Senin (9/5).

Sumber: