Antisipasi Penyakit Hepatitis Misterius

Antisipasi Penyakit Hepatitis Misterius

--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Majalengka, RSUD Majalengka dan RSUD Cideres telah menyiapkan ruangan isolasi mengantisipasi kemungkinan munculnya kasus pasien hepatitis misterius di Majalengka.

Kasie Pelayanan RSUD Majalengka, Alex Nugraha mengatakan pihaknya kini menyiapkan dua tempat tidur untuk penanganan rawat inap atau isolasi penderita hepatitis misterius di ruang Melati yang merupakan ruang perawatan khusus anak-anak.

Ruangan tersebut disiapkan mengantisipasi kasus yang muncul secara tiba-tiba di Majalengka yang mungkin dibawa dari luar.

“Kami siapkan dua tempat tidur. Meski demikian semoga saja tidak muncul kasus di Majalengka,” katanya, Kamis (12/5).

Sementara ini menurutnya pasien yang datang ke RSUD Majalengka kebanyakan adalah rawat jalan yang jumlahnya mengalami lonjakan signifikan sejak Senin (9/5). Kondisi ini diduga akibat masa libur yang cukup lama sehingga banyak pasien yang sakit dan menunggu berobat setelah masa liburan.

Senin (9/5) tercatat ada 600 pasien yang melakukan pengobatan rawat jalan, serta Selasa (10/5) dan Rabu (11/5) masing-masing 700 orang. Pasien yang datang sebagian diantaranya adalah pasien yang biasa melakukan pengobatan secara terjadwal. Sedangkan untuk rawat inap pasca lebaran tidak begitu banyak walaupun terjadi peningkatan.

Hal yang sama juga dilakukan manajemen RSUD Cideres. Direktur RSUD Cideres, Asep Suandi mengatakan  pihaknya kini menyiapkan ruangan namun jumlahnya akan disesuaikan dengan kondisi.

Saat ini pihaknya masih melakukan sosialisasi perihal gejala dan tanda-tanda klinis penyakit yang diderita pasien hepatitis misterius, sesuai pemberitahuan dan edaran dari Kemenkes dan organisasi profesi melalui tenaga medis yang ada di RSUD Cideres. Sosialisasi merupakan langkah kewaspadaan dan alur pelayanan bila ada pasien yg dicurigai.

“Ruangan yang disiapkan ada, itu tidak mengganggu ruangan isolasi yang biasa digunakan pasien Covid-19. Pasien Covid sendiri kini masih ada satu kasus yang menjalani perawatan. Sedangkan tempat tidur perawatan lainnya kebanyakan sudah kembali ke perawatan umum,” katanya.

Sosialisasi ini menurutnya dilakukan lebih pada peningkatan kewaspadaan, karena penyebabnya sendiri hingga kini belum diketahui. Penyakit tersebut masih misterius, sehingga obat apa yang tepat untuk digunakan mengobati hepatitis akut yang paling tepat tersebut belum ada.

“Obat apa yang tepatnya kan belum ada, sekarang mendeteksi gejala klinis dari penyakit tersebut,” katanya. (hsn)

Sumber: