Kunjungi Pabrik Kerupuk, IKMI Dorong Program Pemkab Indramayu Tepat Sasaran

Kunjungi Pabrik Kerupuk, IKMI Dorong Program Pemkab Indramayu Tepat Sasaran

PROGRAM. IKMI Cirebon dan pegiat masyarakat meminta program pemda tepat sasaran. Terutama di bidang pengembangan UMKM. FOTO: SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Sejumlah mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Indramayu (IKMI) Se-Wilayah Cirebon melakukan kunjungan ke salah satu home industry kerupuk di desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Indramayu, akhir pekan lalu.

Tujuan kunjungan sebagai bentuk program kerja IKMI Cirebon di bidang kajian kewirausahaan. Juga sebagai langkah awal untuk mengawal program kerja Bupati Indramayu, yaitu Kruw-cil atau kredit usaha warung kecil. 

Sebuah program yang memberikan kredit kepada warung kecil dan UMKM untuk mendorong perekonomian wong cilik melalui kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Imam Syaefudin SPsi, selaku pemilik home industry kerupuk, sekaligus pegiat masyarakat di desanya mengatakan, bisnis kerupuk adalah salah satu ide bisnis yang cukup menguntungkan. Dalam 100 kg bahan mentah yang digunakan dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp2 juta.

"Namun masalah modal yang masih menjadi polemik utama masyarakat dalam memulai bisnis UMKM-nya," jelasnya.

Amin Sahri, Kepala Divisi Ekonomi Kreatif IKMI Cirebon menambahkan, seluruh program kerja pemerintah, pasti memiliki tujuan dan esensi yang baik bagi masyarakat. Hanya saja, dalam pelaksanaannya masih ada oknum-oknum yang kurang maksimal dalam merealisasikan program ini.

"Sehingga sebagian masyarakat tidak tahu dan atau bahkan tidak mengerti mengenai program Kruw-cil ini," ujarnya.

Dari persoalan tersebut, IKMI Cirebon dan Imam Syaefudin meminta, pemerintah Indramayu untuk lebih memperhatikan para pelaku UMKM di desa. Supaya pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih cepat dan berkembang.  (wan)

Sumber: