Versi Bravo-5, Anak Anggota DPR yang Lebih Dulu Memukul

Versi Bravo-5, Anak Anggota DPR yang Lebih Dulu Memukul

--

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Sosok pria bersama pengendara mobil Nissan X-Trail dengan nomor polisi B 1146 RFH yang memukul Justin Frederick (24) di Tol Tebet arah Cawang, Jakarta, mulai terungkap. Pria itu disebut-sebut Ketua Umum Pemuda Bravo-5, Ali Fanser Marasabessy.

Hal itu diungkap Ketua Umum Pejuang Bravo Lima (PBL), Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.

"Benar, yang bersangkutan Ketua Pemuda Bravo-5," kata Fachrul saat dikonfirmasi JPNN.com, Minggu (5/6).

Hanya saja, Fachrul enggan berkomentar lebih jauh perihal kasus itu. Pasalnya, Fachrul pengin menunggu perkembangan dari Polda Metro Jaya yang menangani kasus itu.

"Perkaranya sedang diproses di Polda Metro Jaya," ujar Fachrul.

Fachrul pun menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu ke Polda Metro Jaya.

"Saya menyerahkan sepenuhnya untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," ujar Fachrul.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022), Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo 5 Ahmad Zazali menjelaskan pemukulan ini dipicu oleh aksi saling mendahului kendaraan.

Zazali menyebut saat itu Ali Fanser yang juga ketua Pemuda Pejuang Bravo 5 dipukul terlebih dahulu oleh Justin.

Selain itu, Justin disebut sempat mengacungkan jari tengahnya ketika mobilnya disalip oleh Ali Fanser. Perkelahian pun akhirnya tak terelakkan.

Berikut ini pernyataan lengkap DPP Pemuda Pejuang Bravo Lima.

1. Bahwa benar telah terjadi perkelahian di Tol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, antara 2 orang sebagai akibat dari dugaan ketidaksenangan karena saling mendahului kendaraan.

2. Bahwa salah satu orang yang mengenakan batik adalah benar rekan kami Ali Fanser Marasabessy (AFM) yang juga sebagai Ketua Pemuda Pejuàng Bravo Lima, organisasi sayap Perhimpunan Pejuang Bravo Lima, relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

3. Bahwa dalam peristiwa tersebut AFM menjadi korban pemukulan yang dilakukan JF, hal itu menjadi pemicu perkelahian antara JF dengan FM. Bahkan telah berusaha melerai perkelahian tersebut.

4. Bahwa perlu kami luruskan yang terjadi sebenarnya adalah JF yang terlebih dahulu mengacungkan jari tengah (berengsek) ketika mobilnya didahului oleh kendaraan yang ditumpangi AFM. Lalu kendaraan yang ditumpangi AFM menghentikan JF untuk menanyakan maksud JF mengacungkan jari tengah tadi, dan JF dengan nada tinggi terlihat marah serta menantang, lalu memukul AFM terlebih dahulu. Melihat AFM diperlakukan demikian FM rekan semobil AFM spontan membela sehingga terjadi perkelahian.

5. Bahwa menurut AFM perkelahian tersebut terjadi secara spontan dan tidak ada motif apa pun, karena antara AFM dan JF tidak saling kenal sebelumnya.

6. Bahwa untuk tujuan meluruskan dan membuat terang kasus ini, maka AFM bersama pengacaranya saat ini sedang dalam proses membuat laporan balik di Polda Metro Jaya.

7. Bahwa kami menghormati penanganan perkara ini oleh Polda Metro Jaya secara mandiri dan independen, terbebas dari campur tangan pihak mana pun.

8. Bahwa dengan mempertimbangkan kejadian tersebut di atas, dan sebagai wujud dukungan Pemuda Pejuang Bravo Lima terhadap upaya membumikan Pancasila melalui penyelesaian sengketa keadilan restoratif (restorative justice), maka kami berhadap pendekatan ini dikedepankan untuk kasus ini. (rakcer)

Sumber: