Sapi Terkena PMK Bisa Disembuhkan Eco Enzyme

Sapi Terkena PMK Bisa Disembuhkan Eco Enzyme

ECO ENZYME. Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menerjang ribuan ternak sapi di Kabupaten Kuningan, ternyata bisa disembuhkan menggunakan cairan bernama eco enzyme.--

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN- Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menerjang ribuan ternak sapi di Kabupaten Kuningan, ternyata bisa diatasi dengan cara sederhana.

Obat untuk menyembuhkannya juga sudah tersedia. Yakni dengan menggunakan cairan bernama eco enzyme. Menariknya, cairan eco enzyme ini dikembangkan oleh Komunitas Eco Enzyme Kuningan yang digawangi Gina Dendie. Eco enzyme yang dibuat dari hasil fermentasi limbah organik dan molase atau gula merah.

soal keampuhan eco enzyme sebagai salah satu cara pengobatan sapi terpapar PMK ini diakui mantan Kepala UPTD Puskeswan Kuningan Jhon Nais. Jhon yang juga pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Nugraha Cigugur serta anggota Tim Reaksi Cepat Penanganan PMK di Kecamatan Cigugur mengaku telah membuktikan keampuhan cairan eco enzyme untuk pengobatan sapi perah yang sakit karena PMK dengan waktu cukup cepat.  

"Saya telah mengaplikasikan sendiri penggunaan cairan eco enzyme untuk pengobatan sapi yang terpapar PMK milik peternak di Kelurahan Cipari. Ternyata cukup ampuh mengobati luka pada mulut dan kaki sapi yang terpapar PMK. Ajaibnya, hanya dua hingga tiga hari luka tersebut langsung kering dan sapi kembali mau makan seperti sedia kala," jelas Jhon saat menghadiri acara sosialisasi eco enzyme di Aula KSU Karya Nugraha Cigugur, kemarin.


Jhon mengaku mendapatkan cairan eco enzyme tersebut hasil sumbangan dari Komunitas Eco Enzyme Kuningan beberapa waktu lalu. Namun, kini ketersediaan cairan eco enzyme tersebut sudah habis sedangkan penyebaran kasus PMK terus meluas.

"Kami masih membutuhkan banyak eco enzyme, karena obat-obatan bantuan dari pemerintah juga sudah habis dan stok di koperasi semakin menipis. Bantuan eco enzyme masih sangat kita butuhkan untuk penanganan sapi-sapi sakit maupun untuk pencegahan agar tidak tertular," papar Jhon.

Ketua Komunitas Eco Enzyme Kuningan Gina Dendie menerangkan, cairan eco enzyme yang dibuat dari hasil fermentasi limbah organik dan molase atau gula merah tersebut memang mempunyai banyak manfaat, salah satunya untuk pengobatan luka luar dan dalam pada manusia maupun hewan ternak. Menurut dia, cairan eco enzyme yang mempunyai kandungan alkohol dan asam asetat sangat efektif membunuh bakteri jahat seperti ecoli dan salmonela termasuk virus.

"Sudah ada hasil uji laboratorium di Unpad dan IPB, bahwa cairan eco enzyme ampuh membunuh kuman dan bakteri jahat seperti ecoli dan salmonela serta virus. Cairan eco enzyme yang disemprotkan pun bisa berfungsi sebagai disinfektan yang efektif membasmi virus yang beterbangan di udara maupun yang menempel di baju, sepatu dan dinding kandang," ungkap Gina.

Dia menambahkan, Komunitas Eco Enzyme Kuningan kembali hadir menyosialisasikan khasiat eco enzyme tersebut untuk membantu kesulitan yang kini tengah dihadapi para peternak sapi di Kecamatan Cigugur. Dengan kesaksian yang disampaikan pengurus KSU Cigugur Jhon Nais tersebut, pihaknya kembali menyalurkan bantuan eco enzyme sekaligus mengajak para peternak, pengurus koperasi dan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Kuningan untuk bersama-sama membuat cairan sejuta manfaat tersebut.

"Karena cairan eco enzyme ini tidak diperjualbelikan alias gratis. Karena tujuan pembuatan eco enzyme bukan komersil, melainkan sebagai gerakan mengajak masyarakat mengurangi limbah organik menjadi hal yang bermanfaat untuk lingkungan yaitu eco enzyme. Jadi hari ini kami memberikan bantuan 100 liter cairan eco enzyme lagi, namun dengan syarat para peternak, pengurus dan anggota koperasi termasuk Disnakan harus membuat eco enzyme," ungkap Gina. (bud)

Sumber: