Cabe di Majalengka Mudah Busuk, Tetap Dijual Mahal

Cabe di Majalengka Mudah Busuk, Tetap Dijual Mahal

RUGI. Petani di wilayah Maja dan Argapura mengeluhkan tanaman cabe yang mudah busuk, sehingga terpaksa menjual lebih mahal ke pedagang di pasar.--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Petani cabe di wilayah Kabupaten Majalengka mengeluhkan kualitas tanaman maupun cabe yang lebih cepat membusuk. Hal itu karena faktor hujan deras yang masih turun hingga saat ini.

Para petani cabe di wilayah pegunungan Argapura dan Maja contohnya, merasakan betul bagaimana panennya kini terus berkurang. Petani di Argapura, Isman (37) mengatakan sebagian tanaman cabe yang ditanam siap panen pada minggu ini namun hanya bisa dipanen sebagian saja.

“Sebagian cabe yang dipetik itu membusuk, itu karena hampir setiap hari selalu turun hujan deras. Idealnya bulan Juni ini sudah memasuki kemarau,” ujarnya, Selasa (21/6).

Petani lainnya, Yana mengatakan hal serupa. Setiap kali mau memetik cabe yang siap panen, dia mengeluh karena lebih banyak cabe yang membusuk.

“Bahkan, ada juga tanamannya yang ikut mati membusuk, karena hujan terlalu sering. Ini sudah resiko kami sebagai petani. Itulah kenapa kami jual agak mahal ke pedagang di pasar,” ujarnya.

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga yang di halaman rumahnya punya tanaman cabe juga merasakan hal yang sama. Wina (34) mengatakan, dia telah menanam cabe di halaman depan rumahnya di wilayah Maja sejak tiga bulan yang lalu. Namun sudah dua minggu ini sebagian tanaman cabe miliknya sebagiannya membusuk.

“Bukan hanya cabenya yang busuk, batang dan rantingnya ikutan membusuk. Sebulan lalu, saya masih menikmati memetik sendiri cabe dan gak perlu beli. Tapi kini tanaman cabenya banyak yang mati membusuk,” ungkapnya.

Sementara itu, pantauan di pasar Cigasong Majalengka, cabe yang siap jual sebagian terlihat membusuk. Sementara harganya masih bervariatif di angka Rp90 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram. (hsn)

Sumber: