FUAD Sudah Mekar, Target jadi Universitas Semakin Dekat

FUAD Sudah Mekar, Target jadi Universitas Semakin Dekat

LANTIK. Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg lantik dekan dua fakultas pemekaran FUAD beserta pejabat fungsional lainnya, Jumat (24/6).--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -  Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah (FUAD) IAIN Syekh Nurjati Cirebon mekar menjadi Fakultas Ushuluddin dan Adab serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam. Pelantikan dekan dan pejabat fungsional lainnya dilangsungkan Jumat (24/6) di Aula Rektorat kampus setempat.

Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengatakan, pengembangan fakultas tersebut jadi bagian dari transformasi IAIN Cirebon menjadi UISSI. Pasalnya, salah satu syarat transformasi tersebut terdapat setidaknya empat fakultas.

Dengan mekarnya FUAD, saat ini IAIN Cirebon memiliki 5 fakultas. Melebihi syarat minimal menjadi PTKIN bertaraf universitas. Oleh karena itu, ada penyesuaian pejabat fungsional di dua fakultas hasil mekar tersebut.

BACA JUGA:Polisi Datangi Kampus, Ingatkan Jauh-Dekat Naik Motor Wajib Pakai Helm

Namun begitu, dilantiknya para pejabat baru, kata Sumanta bukan berarti hanya dimaknai secara legal formal. Yakni naiknya jabatan dan bertambahnya tunjangan. 

"Tapi ada substansi yang harus kita tangkap bahwa rumah yang kita miliki semakin besar, tanah yang kita kuasai semakin luas. Oleh karena itu dengan mekarnya dua fakultas ini berimplikasi terhadap pengembangan yang lebih masif terutama nanti ketika mendapatkan SK dari presiden untuk universitas," jelas Sumanta. 

Menurutnya, mekarnya FUAD jadi peristiwa ini patut disyukuri bersama. "Karena dengan mekarnya dua fakultas sekarang memiliki 5 fakultas kita sekarang dalam proses izin prakarsa ke presiden tinggal nanti turun perpres," kata dia. 

BACA JUGA:Pelaksanaan UMPTKIN di IAIN Cirebon Berjalan Lancar

Kini IAIN Cirebon tengah bersemangat menyongsong transformasi kelembagaan dan transformasi tata kelola keuangan. "Itu membutuhkan atau menuntut kita untuk perubahan mindset atau perilaku dalam birokrasi," jelasnya.

Menurutnya, pejabat fungsional, dosen dan karyawan IAIN Cirebon harus punya pola pikit baru. Yakni membuka diri dengan rumpun keilmuan di luar keilmuan agama.  Karena, jika jadi universitas bakal dibuka jurusan umum.

"Mindset kita yang dulu kita terfokus pada pendalaman, pengembangan rumpun keilmuan keagamaan ansich. Sekarang kita harus membuka diri terhadap rumpun keilmuan yang lain yang nanti akan hadir dalam lembaga kita," pungkas Sumanta. (wan)

Sumber: