Pemdes Jangan Bermalas-malasan
SAPA WARGA. Bupati Indramayu Nina Agustina menyapa masyarakat Desa Cantigi Kulon, Kecamatan Cantigi saat launching program Le-Dig. Nina memuji Desa Cantigi Kulon yang mampu mengimplementasikan program Le-Dig. --
RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Pemerintah Desa (Pemdes) Cantigi Kulon, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu berhasil mewujudkan program Lebu Digital (Le-Dig). Program ini menggunakan sistem android dan mudah diakses oleh masyarakat.
Kuwu Desa Cantigi Kulon, Chaerotunnisa mengatakan, implementasi program Le-Dig di desanya memakai sistem android yang aplikasinya dinamai eDESA.
Menurutnya, PT Inti Smart Solution yang didaulat sebagai operator menyajikan pelayanan dengan mudah untuk masyarakat dan menghadirkan mesin Anjungan Desa.
“Aplikasi eDESA dan mesin Anjungan Desa adalah jawaban efektif untuk warga desa yang selama ini berpikir mengurus layanan di kantor desa langsung itu lama atau ribet atau lainnya. Terkhusus aplikasi eDESA ini masyarakat bisa mengajukan juga pembuatan surat SKTM dan lainnya dari rumah langsung,” jelas Chaerotunnisa, Rabu (13/7).
Dia mengatakan, aplikasi eDESA tersebut menyajikan pula kabar desa, forum sesama desa, transparansi keuangan desa, hingga usaha desa seperti membeli pulsa, membayar listrik yang dapat menambah kas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Juga sebagai layanan aduan pertolongan yang bisa diakses secara cepat.
Chaerotunnisa menuturkan, eDESA terbagi menjadi tiga fase pengembangan. Pertama, pengembangan layanan administrasi, informasi desa, dan PPOB. Kedua, nantinya akan memiliki marketplace produk-produk UMKM yang dibina oleh BUMDes.
“Fase ketiga tersedia layanan monitoring performance UMKM yang yang dapat diakses oleh investor sebagai sumber data kemudahan berinvestasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan berdampak pada ekosistem digital dan ekonomi desa,” sebutnya.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina menyampaikan, Pemkab Indramayu mempunyai sepuluh program unggulan yang bertujuan menjadikan masyarakat Indramayu lebih sejahtera dan merasa terjamin dalam menjalankan kehidupan. Karena menyasar ke berbagai sektor. Mulai kesehatan, pendidikan, pembangunan, keagamaan, hingga ekonomi.
Menurutnya, satu persatu program yang dilaksanakan untuk kesejahteraan masyarakat mulai diimplementasikan. Seperti halnya Le-Dig di Desa Cantigi Kulon yang dilaunching pada 7 Juli 2022 merupakan langkah mewujudkan desa cerdas atau smart village dengan memanfaatkan teknologi informasi.
“Digitalisasi setiap desa ini dimaksudkan agar masyarakat Cantigi Kulon semakin cepat dan mudah dalam mendapatkan pelayanan,” terangnya.
Oleh karena itu, perkembangan teknologi akan sangat menguntungkan dan memudahkan aktivitas keseharian jika menguasainya. Namun, jika bermalas-malasan, maka akan tertinggal dan tergerus oleh arus modernisasi.
“Bahwa semuanya serba gampang dan bisa dilaksanakan di rumah yang terpenting mempunyai handphone android. Membeli sayuran yang ada marketplace bisa, dan tentu ini sangat mempermudah masyarakat dalam aktivitas keseharian,” ungkapnya.
Nina menginginkan program Le-Dig ini semakin luas diimplementasikan di daerah yang dipimpinnya. Dalam hal ini dibutuhkan peranan masing-masing kepala desa yang harus sinergi dalam membangun desanya menuju smart village. Seperti memasarkan produk olahan UMKM melalui program Le-Dig dengan sistem eDESA.
“Ini perlu ditiru oleh kepala desa yang lain bisa saling sinergi utamanya dalam memasarkan produk UMKM melalui eDESA atau lebu digital ini. Kemudian kuasai marketplace yang ada di desa apapun produk yang dimiliki desa bisa saling berkaitan dengan desa atau kecamatan lain di Indramayu,” ujarnya.
Sumber: