Ujungberung Sulap Hutan Jadi Kawasan Wisata

Ujungberung Sulap Hutan Jadi Kawasan Wisata

MEMBANGUN. Pemdes Ujungberung Kecamatan Sindangwangi mengubah hutan menjadi kawasan wisata, dengan andalan durian khas Sinapeul.--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Dengan memanfaatkan Dana Desa (DD) Tahun 2022, Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi berhasil menyulap hutan gersang menjadi lokasi wisata estetik, dengan nuansa Eropa di Blok Asem 2 yang masih berada di kawasan Agrowisata Durian Sinapeul.

Dengan anggaran sekitar Rp300 juta tersebut, Pemdes Ujung Berung mulai melakukan penataan dan pembangunan sejumlah fasilitas penunjang wisata seperti kafe dan lainya. sedikitnya ada sekitar 6 unit kafe berbentuk unik dan satu bangunan lain yang tengah dikebut pengerjaannya.

Aris AMd, Kepala Desa Ujungberung menjelaskan lokasi tersebut nantinya akan dijadikan sebagai pusat kuliner dan lokasi wisata bagi para pengunjung. Diharapkan penataan dan bangunan tersebut bisa selesai sesuai waktu, sehingga pada akhir tahun ini bangunan tersebut sudah bisa launching dan dioperasikan.

“Saat ini kami tengah membangun 6 unit kafe dan 1 unit bar kafe , yang nantinya akan digunakan dan dimanfaatkan oleh BUMDes untuk berjualan kopi serta makanan olahan durian khas Sinapeul,” ucapnya.

Sementara itu Nano Rano Kasi Ekbang sekaligus penanggung jawab pembangunan menambahkan, di lokasi tersebut sebelumnya sudah dibangun sejumlah spot foto. Termasuk gazebo dan lahan datar yang luas yang bisa dimanfaatkan untuk parkir maupun lapangan perkemahan dan lainnya.

Sehingga kedepannya keberadaan kafé-kafe tersebut akan mendukung aktivitas warga yang berolahraga maupun berwisata ke desanya. Bahkan untuk mempermudah akses menuju lokasi kata dia, kedepan direncanakan akan dibangun kembali jalan tembus yang bisa menghubungkan lokasi tersebut dengan kampung lain maupun ke jalur utama.

“Kami juga berencana untuk membuat jalan tembus ke kampung Sinapeul maupun ke jalan utama Majalengka Cirebon,” tambahnya.

Sayangnya baik kepala desa maupun Ekbang, mengaku masih mencari nama yang cocok untuk disematkan di lokasi tersebut.

“Kita masih mencari nama yang pas untuk lokasi ini, yang tentunya selain mengandung historis juga yang mudah diingat warga dan pengunjung serta memiliki makna yang bagus,” pungkasnya. (pai)

 

Sumber: