Sekolah Harus Memperketat Pengawasan

Sekolah Harus Memperketat Pengawasan

KUNJUNGAN. Sejumlah siswa SDN 3 Muntur Kecamatan Losarang menyalami Bupati Indramayu Nina Agustina. Salah satu murid SDN 3 Muntur dikabarkan meninggal dunia setelah lama menderita sakit.--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Bupati Indramayu, Nina Agustina mengimbau pihak sekolah melakukan pengawasan secara ketat kepada murid Sekolah Dasar (SD). 

Pernyataan tegas ini disampaikan Nina saat mendatangi SDN 3 Muntur di Kecamatan Losarang, Rabu (3/8). Sekolah yang dikunjungi Nina terdapat salah satu murid yang meninggal dunia akibat bullying.

Pada 29 Juli 2022 lalu, salah satu murid kelas 5 SDN 3 Muntur bernama Evan Fadli meninggal dunia setelah dalam waktu cukup lama menderita sakit dengan riwayat TB tulang. Kabarnya, pada tahun 2019 tertindih temannya yang jatuh saat bermain.

Terhadap peristiwa itu, Nina meminta tenaga pendidik khususnya guru di sekolah tersebut untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap murid-muridnya. 

Bahkan, Nina juga meminta agar dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah, guru memiliki catatan penting terkait riwayat murid.

Menurutnya, hal itu sebagai langkah untuk melakukan antisipasi agar kejadian yang menimpa almarhum Evan Fadly tidak terulang kembali terhadap murid lainnya. 

“Wali kelas atau kepala sekolah harus memiliki data terkait riwayat anak-anak. Jadi, pada saat ada isu yang memang sudah menjadi bola api, bapak ibu bisa meng-counter,” ujarnya.

Ia juga menampik segala pemberitaan yang berkembang di media sosial yang menyebutkan bahwa Evan Fadli meninggal karena menjadi korban bullying. 

“Bahwa memang kondisi Evan sakit dan bukan dibully. Tetapi, memang ada anak yang bermain. Kemudian, jatuh dan menimpa Evan. Akhirnya tercetus trigger, ini yang harus menjadi catatan,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, langkah lain yang dapat dilakukan, setiap SD khususnya di Kecamatan Losarang kembali mengaktifkan guru bimbingan konseling (BK) guna melakukan pengawasan terhadap murid. 

“Jadi, mohon bantuannya kepada bapak ibu sekolah selain wali kelasnya, aktifkan kembali guru BK untuk memberikan pengawasan kepada anak-anak dan kita mulai untuk Kecamatan Losarang,” pinta Nina.

Dia juga berharap, peran wali kelas selain melakukan pendataan juga lebih berkonsentrasi terhadap kondisi pribadi setiap muridnya. Baik dari sisi kesehatan maupun kecerdasannya. 

“Misalkan anak A memiliki penyakit bawaan dan anak B punya riwayat treatment seperti demikian. Sehingga nanti memberikan suatu pengawasan terkait anak untuk menghindari kejadian yang tidak diduga. Ayo sekarang pengawasan guru lebih masif kepada anak-anak,” ajaknya.

Sebelumnya, bocah yang dikabarkan mengalami tulang punggung bengkok itu diketahui bernama Evan Fadli (10) tinggal di Desa/Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. 

Sumber: