Banyak Dugaan Fiktif, PKBM Jadi Sorotan

Banyak Dugaan Fiktif, PKBM Jadi Sorotan

DIBAHAS. Komisi IV menyoroti keberadaan lembaga PKBM fiktif. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON --

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kabupaten Cirebon menjadi sorotan. Pasalnya, diduga banyak lembaga PKBM fiktif. Kegiatan dan peserta didiknya, tak pernah ada. Hanya menguras bantuan dari pemerintah saja. 

Munculnya dugaan itu, membuat gempar dunia pendidikan. Aneh, kenapa bisa terjadi dan lolos dari jangkauan. Padahal, Dinas Pendidikan (Disdik) punya tanggungjawab untuk terus intent memberikan pembinaan. 

"Banyak PKBM yang hanya menerima bantuan saja. Kegiatannya tidak ada," kata Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Nana Kencanawati. 

Politisi Gerindra pun membeberkan, harusnya hadirnya PKBM itu untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan memutus angka putus sekolah. Tak hanya di Kabupaten Cirebon saja. Daerah lain, sama. Semangatnya untuk memutuskan angka putus sekolah. 

Terlebih di Kabupaten Cirebon yang angka buta aksaranya masih terbilang tinggi. Makanya, diturunkanlah anggaran untuk bisa menuntaskannya. 

BACA JUGA:Tak Miliki Data, DPMD Jadi Sorotan Dewan

"Ini miris. Karena hadirnya PKBM itu kan untuk meningkatkan SDM. Kalau anggaran diturunkan tapi kegiatannya tidak berjalan, mana bisa meningkatkan SDM. Mohon dievaluasi," tegasnya. 

Bunda Nana--sapaan akrabnya tidak menampik, bahwa ada PKBM juga yang cukup profesional. Kegiatannya berjalan dan pesertanya ada. Lengkap. By name by address. Hanya saja ia menyoroti, banyak juga PKBM yang tidak berkegiatan dan nama-nama siswanya fiktif, sementara, bantuannya terus diterima. 

"Memang ada PKBM yang bagus. Tapi dengan terpaksa harus kami sampaikan, itu tidak semua. Banyak PKBM yang siswanya hanya sebatas nama. Jadi kalau begitu kan bagaimana bisa meningkatkan SDM ?" tanyanya. 

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Ronianto MM mengamini, adanya PKBM yang hanya sebatas nama. Kegiatan dan siswanya tidak ada namun menerima bantuan. 

Disdik pun lanjut Roni--sapaan untuknya, sudah mengetahui. Bahkan saat ini, sudah menutupnya. Lokasi lembaganya, ada di Desa Tegalgubug Kecamatan Arjawinangun. 

BACA JUGA:DPRD Minta Pengelola Tol Penuhi Hak Warga

"Ya kami akui, ada. Kemarin kita sudah proses. Namanya, PKBM Darul Kawakib. Kami sudah melihat penyelenggaraannya tidak bisa dibetulkan. Siswa tidak ada. Prosesnya juga tidak ada. Tapi masih menerima bantuan," kata Roni.

Hanya saja, dana bantuan itu, langsung kta bekukan. Karena masih ada di rekening. "Ya dananya masih ada di rekenning. Kita kembalikan," tegasnya. 

Sumber: