Pasca Pandemi, Kondisi Pariwisata Cirebon Masih Belum Pulih

Pasca Pandemi, Kondisi Pariwisata Cirebon Masih Belum Pulih

KONDISI. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki menjelaskan, sepanjang Agustus 2022 belum ada kenaikan signifikan. FOTO: SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Kondisi pariwisata Kota Cirebon masih belum pulih meski pandemi Covid-19 telah berlalu. Indikatornya rata-rata kunjungan hotel yang hanya menyentuh 50 sampai 60 persen saja dari total ketersediaan kamar.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki menjelaskan, sepanjang Agustus 2022 belum ada kenaikan signifikan.

"Pariwisata di Kota Cirebon kalau dilihat dari Bulan Agustus kelihatannya kalau dibilang terlalu tinggi, nggak. Tapi kalau dibanding sebelumnya ada kenaikan," jelas Kiki, panggilan akrabnya.

Menurut Kiki okupansi perhotelan yang belum menyentuh 100 persen disinyalir karena masyarakat belum sepenuhnya menjadikan berwisata sebagai kebutuhan.

"Kalau pariwisata itu kalau semua kebutuhan sudah terpenuhi itu baru liburan. Kehidupan tiap hari dulu. Baru yang lain. Di kota lain juga sama. Kecuali long week end itu penuh semua," jelasnya.

Apalagi di tengah daya beli masyarakat yang belum pulih. Imbas kenaikan harga BBM dan lainnya. "Kalau dikaitkan dengan kenaikan harga BBM itu rumit sekali," tambah dia.

Angin segar bagi pengelola hotel ada pada momen libur panjang atau long week end. Menurutnya, pada momen tersebut okupansi hotel bisa menyentuh 100 persen. "Saat long week end bisa 100 persen. Tapi itu kan beda (situasional)," jelas Kiki.

Kiki berharap, 2022 benar-benar menjadi tahun transisi dari masa pandemi ke situasi normal. Sehingga pelaku hotel menanti normalnya okupansi di tahun 2023.

"Ada pergerakan. Pariwisata di Cirebon sudah hidup, kuliner sudah dapat. Prediksi kita tahun depan pariwisata Kota Cirebon ini karena saya melihatnya di Kota Cirebon ini sudah mulai banyak pendukung," pungkas Kiki. (wan) 

Sumber: