Atalia: Perempuan Harus Diberi Ruang untuk Mengekspersikan Diri

Atalia: Perempuan Harus Diberi Ruang untuk Mengekspersikan Diri

LAUNCHING. Ketua TP PKK Jabar, Atalia Praratya Kamil mendampingi Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga dalam kegiatan Launching DRPPA di Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

INDRAMAYU, RAKYATCIREBON.ID-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil mengajak semua elemen masyarakat agar memberi ruang kepada perempuan untuk mengekspresikan diri. 

Ia juga mengapresiasi kelompok masyarakat perempuan yang sukarela ikut andil dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak-anak.

Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri Launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Selasa (18/10) di Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

Dikatakannya, segala upaya dari pemerintah untuk pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak tidak akan bergerak maksimal tanpa andil kelompok perempuan di tingkat desa atau kelurahan. 

BACA JUGA:Syaefudin Harus Siap Nyalon Bupati

"Alhamdulillah pemimpin-pemimpin kita saat ini sudah menunjukkan keberpihakannya kepada pemberdayaan dan perlindungan perempuan," ujarnya.

Menurutnya dukungan dari kelompok perempuan hingga pada tingkat desa harus diapresiasi. Karena mereka dipastikan semakin menguatkan. 

"Yang terpenting bagi perempuan adalah mendapat ruang mengekspersikan diri. Harus didukung para prianya, seperti suami, ayah dan orang terdekat dalam keluarga. Saya mendapat dukungan penuh pak gubernur (Ridwan Kamil, red). Perempuan bisa menjadi seseorang karena dukungan laki-laki di sekililingnya. Perempuan bukan lagi selalu di belakang, tetapi berdampingan," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Disampaikannya, permasalahan perempuan dan anak di Jawa Barat tidak terlepas dari sisi pendidikan, ekonomi, kesehatan, kekerasan, perkawinan anak, pola pengasuhan anak, akses perempuan dalam teknologi sampai dengan keterwakilan perempuan dalam politik dan dunia usaha.

BACA JUGA:Siapkan Banyak Hadiah Hingga Umrah, Golkar Indramayu Ikut Pecahkan Rekor MURI Jalan Sehat

Sehingga diharapkan dengan adanya pelaksanaan program DRPPA di Kabupaten Indramayu dapat menjadi trigger untuk desa-desa lain di Jawa Barat. 

Termasuk melalui peran relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang akan menjadi ujung tombak sebagai penggerak di wilayahnya masing-masing dengan harapan mampu berkontribusi dalam melaksanakan DRPPA.

"Relawan SAPA adalah pahlawan DRPPA yang mengkoordinir segala kegiatan yang berasal dari kelembagaan, organisasi dan kelompok masyarakat. Saya pun menyakini bahwa para relawan SAPA adalah orang-orang yang memiliki komitmen serta integrasi dan dituangkan dalam SK dari desa maupun lurah," pungkasnya.

Sumber: