Komisi II Minta Proyek 17 Miliar Ditunda
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso saat diwawancarai soal proyek fisik perbaikan jalan yang tak kunjung naik lelang.--
KEJAKSAN - Proyek fisik peningkatan kualitas jalan, trotoar dan drainase yang sudah direncanakan tak kunjung ada kejelasan, bahkan sampai Minggu (06/11), di laman LPSE Jabar belum terlihat tanda-tanda dua proyek yang sempat batal dan gagal kembali dilelangkan.
Jika menghitung waktu yang terus berjalan, Ketua Komisi II Kota Cirebon, H Karso menyarankan agar proyek dibatalkan, dan dikerjakan untuk tahun depan.
"Dari kami minta dibatalkan sekalian, kalau sampai saat ini belum ada kejelasan," ungkap H Karso kepada Rakyat Cirebon.
Untuk itu, Komisi II akan menanyakan terkait rencana pekerjaan fisik tersebut dari SKPD yang menjadi leading sectornya.
BACA JUGA:Komisi III Soroti Peristiwa Kecelakaan Kerja di Pelabuhan
"Tapi kami akan rapat lagi, pertengahan November ini harus sudah ada kejelasan," lanjut H Karso.
Diakui H Karso, terkait dengan rencana proyek fisik ini, ia melihat ada dua versi di pihak eksekutif, dimana satu sisi, Walikota selalu meyakinkan bahwa proyek akan tetap dilaksanakan, dan saat ini sedang dikaji teknis pengerjaannya agar bisa menyesuaikan dengan sisa waktu yang ada.
Sementara dibawah, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), seakan tidak siap dan tidak yakin akan bisa selesai tepat waktu, terlihat dari sikap DPUTR yang melayangkan surat pembatalan lelang, dan sampai saat ini tak kunjung mengajukan lelang kembali.
"Kita kemaren sebetulnya sudah rapat dengan PU, tapi saat rapat PU tidak laporan soal itu, nanti akan kita panggil lagi, karena ada beda versi, dari walikota dilanjut, dari dinas dibatalkan, masih dalam opsional pekerjaan tapi tidak ada kelanjutan sampai saat ini," jelas H Karso.
BACA JUGA:Belajar Sepanjang Hayat, Inspirasi Akso Tempuh Gelar Doktor di Usia Senja
Untuk menghindari adanya potensi pelanggaran, ditambahkan H Karso, Komisi II bersikap, dan meminta agar proyek bernilai fantastis hingga 17 miliar tersebut ditunda tahun depan, karena dari sisi waktu yang ada, tidak akan cukup untuk mengerjakan perbaikan fisik trotoar sampai bongkar drainase.
"Sangat berat dari sisi waktu, yang kita lihat masih memungkinkan paling pengaspalan saja, jadi lebih baik dibatalkan, tunggu tahun depan," kata H Karso. (sep)
Sumber: