Data Sementara, 20 Orang Meninggal dalam Gempa Cianjur

Data Sementara, 20 Orang Meninggal dalam Gempa Cianjur

Gempa bumi di Canjur, Senin 21/11/2022.--

RAKYATCIREBON.ID, CIANJUR - Gepa bumi di Cianjur hari ini, Senin, 21, November 2022 sekitar pukul 13.21 WIB. Data sementara dari Pemkab Cianjur, sudah 20 orang meninggal dunia, data sementara.

Tetapi, data terkait gempa bumi di Cianjur hari ini, masih dalam proses penghimpunan. BPBD menyatakan pembaruan informasi terakhir pukul 14.11 WIB.

Data sementara kejadian gempa bumi di Cianjur sampai siang hari ini, terdapat 7 rumah rusak berat dan fasilitas lain yang ambruk.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merujuk pada informasi Pusdalops BPBD Cianjur terdata sementara kerusakan juga terjadi pada 1 buah pondok pesantre, RSUD Cianjur mengalami rusak sedang, 2 gedung pemerintahan, 3 fasilitas pendidikan dan 1 rumah ibadah.

"Warga di Cianjur merasakan guncangan kuat selama 10 sampai dengan 15 detik," demikian dilaporkan BNPB.
Kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Cianjur, juga terjadi di Kabupaten Bogor. Terdapat 2 rumah warga rusak akibat gencangan.

Di sejumlah daerah gempa turut dirasakan. BPBD Kota Sukabumi melaporkan, guncangan dirasakan kurang lebih 7 sampai dengan 10 detik dan cukup kuat.

Begitu juga di Kabupaten Bandung dan Bogor yang dilaporkan guncangan dirasakan 5-7 detik.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity.

Wilayah Cianjur Skala V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI.

Di Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI. Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

BMKG juga melaporkan bahwa pusat gempa berada di darat 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur.
Tepatnya pada lokasi 6,84 lintang selatan dan 107.05 bujur timur dengan kekuatan 5,6 magnitudo dan kedalaman 10 kilometer.

Kepada masyarakat, BMKG mengimbau agar hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengimbau, pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.

Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.

Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya.

Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang.

Sumber: