Musik Jembatan Perdamaian antar Golongan

Musik Jembatan Perdamaian antar Golongan

PERDAMAIAN. Budayawan Ngatawi Al-Zastrow berpandangan, musik bagian dari instrumen penting membangun perdamaian antar golongan. FOTO: SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Budayawan Ngatawi Al-Zastrow berpandangan, musik bagian dari instrumen penting membangun perdamaian antar golongan. Sebab, musik memiliki universalitas yang dapat diterima banyak kalangan.

Hal itu dikemukakan Ngatawi berkaitan dengan upaya pemerintah membangun jalur diplomasi melalui musik. "Musik itu masuk dalam dimensi batin manusia. Tidak semua orang mengerti syairnya. Tapi dapat menikmati alunan musiknya," jelas Ngatawi saat mengunjungi Cirebon, kemarin.

Menurut Ngatawi, Indonesia punya kekayaan luar biasa soal musik. Tiap daerah punya karakter musiknya sendiri. Dari musik tradisional, modern hingga musik popular atau campuran kesemuanya.

"Inilah kekayaan kita. Jadi sangat wajar kalau musik itu mampu menjadi jembatan untuk membangun komunikasi antar golongan," ujarnya.

Terkait adanya kelompok yang menolak musik, dia tak ambil pusing. Sebab, kelompok yang menolak musik atas dalih agama dinilai keliru memahami fiqih.

"Kalau dilihat dari dalih mereka menolak musik itu kan karena musik dianggap mengundang kemaksiatan dan membuat orang lupa kepada Allah. Bagaimana kalau dibalik? Kita jadikan musik untuk mengajak orang mengingat Allah," tambahnya.

Menurut Ngatawi, 'keharaman' musik bagi kelompok tersebut merupakan haram dalam terminologi li ghoirihi bukan li dzatihi dalam ilmu ushul fiqih. Yakni haram karena sebab. Bukan haram karena dzatnya.

"Jadi kaharaman bermusik itu tidak bisa digeneralisir karena kaidah ushul fiqihnya tidak baku. Bahkan, saat ini dakwah menggunakan musik juga bisa. Itu kan bernilai kebaikan," terang Ngatawi. (wan)

Sumber: