Dinkes Majalengka Waspada Demam Berdarah

Dinkes Majalengka Waspada Demam Berdarah

FOGGING. Petugas kepolisian melakukan fogging meminimalisasi potensi penyebaran penyakit demam berdarah, beberapa waktu lalu. FOTO: HASANUDIN/RAKYAT CIREBON--

 

 

 

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Memasuki musim hujan seperti sekarang, ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat tinggi. Penyakit yang timbul akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut berpotensi muncul akibat tingginya curah hujan, yang mengakibatkan banyaknya genangan air yang biasa dijadikan sebagai sarang nyamuk.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Agus Susanto, ancaman DBD sejatinya muncul bukan di saat musim hujan, melainkan sebelum dan pasca musim hujan. Selain itu, dengan tingginya perubahan paradigma kesehatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat Majalengka tentang hidup sehat, ancaman DBD yang terjadi di Kabupaten Majalengka justru datang dari luar.

“Sampai saat ini kami masih melakukan pendataan terkait banyaknya kasus akibat DBD, disamping tetap harus mewaspadai dan antisipasi sedini mungkin. Mengingat sejumlah wilayah di Majalengka memang termasuk daerah endemis DBD,” ujar Agus, Rabu (14/12).

Pihaknya mewaspadai ancaman penyakit tersebut. Di antaranya, sejumlah puskesmas sudah diwajibkan berkoordinasi dengan kader Jumantik untuk mengintensifkan upaya jumantik. Selain Jumantik, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala yang dilakukan semua lapisan masyarakat juga harus mulai diaktifkan secara berkesinambungan.

Tempat yang berpotensi berkembangnya nyamuk Aedes aegypti maupun jentiknya, di antaranya tempat-tempat yang menampung genangan air yang tidak mengalir dan di lingkungan yang kumuh dan kurang ditata kebersihannya.

Selain memantau jentik, kader Jumantik juga punya peran koordinasi dengan pihak desa maupun puskesmas ketika di lingkungannya ditemukan jentik yang berpotensi berendemis. Termasuk melayangkan permohonan ke Puskesmas terdekat untuk fogging (pengasapan) guna memutus mata rantai pertumbuhan nyamuk demam berdarah.

“Untuk mencegah penyakit demam berdarah itu, kami tidak bosan-bosannya mengimbau pola hidup sehat di lingkungan masyarakat serta gerakan 3M untuk mengantisipasi munculnya penyakit DBD,” ucapnya. (hsn)

Sumber: