Aduh, Harga Beras Medium di Kota Cirebon Sudah Lampaui HET

Aduh, Harga Beras Medium di Kota Cirebon Sudah Lampaui HET

Perwakilan Bulog dan DKPPP memantau fluktuasi harga dan stok beras di Pasar Kanoman dan Jagasatru. FOTO: IST RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, PEKALIPAN - Harga beras di beberapa pasar di Kota Cirebon, termasuk pasar induk Jagasatru terpantau mengalami kenaikan.

Kenaikan tersebut diketahui, setelah Bulog Cabang Cirebon bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon turun melakukan pemantauan langsung ke beberapa pasar, diantaranya pasar Kanoman dan Jagasatru.

Dari pemantauan, saat ini harga untuk beras medium sudah diatas 10 ribu per kilogramnya, padahal, untuk kelas medium, Harga Eceran Tertinggi (HET) ada di harga Rp. 9.450 per kilogram.

"Kemudian kita juga pantau perkembangan harga beras yang terus meninggi. Misalnya harga beras medium yang kini di atas 10 ribu per kilogram, beras premium mencapai 12 ribu per kilogram," demikian disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada DKPPP Kota Cirebon, Hj Elmi Masruroh.

BACA JUGA: Jabar Jangan Sampai Impor Beras

Kenaikan harga yang terjadi, lanjut Elmi, disinyalir terjadi karena masa panen raya terakhir terjadi pada bulan empat tahun 2022 lalu.

Akibatnya,  stok dan suplai mulai berkurang, sedangkan permintaan terus meningkat, dan itu berdampak pada timbulnya kenaikan harga.

"Stok beras sudah mulai langka sekarang, karena belum ada lagi panen raya. Stok di pasaran juga berkurang, dan hukum ekonomi, kalau suplai berkurang maka harga akan terus naik," lanjut Elmi.

Maka dari itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terus naiknya harga di pasaran, DKPPP beserta Bulog yang merupakan kepanjangan tangan dari Badan Pangan Nasional menggalakkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Cirebon.

"Kami dan Bulog memiliki tugas untuk memantau pelaksanaan distribusi. Bulog mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional melalui Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Nasional untuk menggelontorkan beras ke pasar dalam rangka menjaga stabilitas harga beras," jelas Elmi.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Minta Bupati Cirebon Rajin ke Pasar, Cek Harga Bawang Merah!

Tak hanya memonitor distribusi sampai ke pasar, Bulog dan DKPPP juga harus memastikan kuantitas beras yang didistribusikan sampai ke titik yang tepat, sesuai dengan ketentuan.

Wakil Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Rizki Abdullah menambahkan, upaya penekanan harga melalui program SPHP, dilakukan agar fluktuasi harga beras yang terjadi saat ini, tidak berdampak signifikan terhadap inflasi daerah.

"Kita harus menjaga agar beras tidak masuk inflasi daerah. Kita lakukan distribusi ke beberapa retail di dua pasar, yakni di Pasar Jagasatru sebanyak 1,5 ton dan di Pasar Kanoman 1 ton. Harga beras medium yang didistribusikan, dari Bulog dihargai Rp8.300 per kilogram, tetapi di pasaran boleh menjual di atas itu asalkan tidak melebihi HET yang sudah ditetapkan," kata Rizki. (sep)

Sumber: