Prabowo-Khofifah Semakin Sering Bertemu 4 Mata, Menuju Pilpres 2024?

Prabowo-Khofifah Semakin Sering Bertemu 4 Mata, Menuju Pilpres 2024?

Prabowo Subianto makin intens bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa.--

RAKYATCIREBON.ID, Prabowo Subianto makin intens bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan ini dianggap sebagai penjajakan politik menuju Pemilu 2024.

Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra merupakan kandidat kuat calon presiden (capres) Gerindra.

Para kader sudah menegaskan untuk kembali mengusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres), sementara posisi tawar Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim).

Pertemuan Prabowo Khofifah pasca resepsi Harlah NU 1 Abad NU digelar di Jawa Timur. Sinyal Prabowo ingin peminang Gubernur Jatim sebagai cawapres.

Sudah dua kali Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto jauh-jauh terbang ke Surabaya bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pada dua pertemuan itu Prabowo tak segan memberi pujian dan memberi kode untuk meminang Khofifah di Pilpres 2024.

Pertemuan pertama berlangsung selama 90 menit pada 3 Mei tahun lalu. Saat itu Prabowo mendatangi Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Senin malam lalu, Prabowo kembali datang ke Kota Pahlawan untuk bertemu Khofifah.

Keduanya berbicara empat mata, juga selama 90 menit, yang artinya, ada 180 menit atau 3 jam momen intens antara Prabowo dan Khofifah.
 
Analis politik Unhas, Ali Armunanto menilai bahwa jika Prabowo berkeinginan untuk maju atau melakukan rekrutmen capres, maka memang saat ini adalah waktu tepat melakukan penjajakan. Baik terhadap kandidat yang pernah ditemui Prabowo.

Pertemuan Prabowo dengan Khofifah ini kata dia bisa diinterpretasikan sebagai upaya membangun koalisi. Meskipun belum bisa dipastikan.
 
"Tapi bisa sebagai penjajakan atau pendekatan politik pada calon yang akan dipinang," kata Ali.

Apalagi, Khofifah memang punya elektabiltas yang cukup baik di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur dan Sulsel. "Ini memberikan peluang yang bagus. Disisi lain, Khofifah juga calon perempuan yang bisa dijadikan branding politik," terangnya.

Analis politik Unismuh, A Luhur Prianto mengatakan magnitude Khofifah di Pilpres 2024 ini memang sangat memikat. Basis politik dan identitasnya sebagai representasi Jawa, Islam NU, tokoh perempuan serta pemimpin berpengalaman.

Khofifah punya pengalaman memimpin di sektor negara dan sektor masyarakat sipil, yakni sebagai Menteri dan Gubernur serta memimpin ormas perempuan Fathayat NU.

"Dengan segala atribut yang melekat, membuatnya sangat melengkapi identitas geopolitik-ideologi para capres," ujar Luhur.

Khofifah juga bisa menjadi jawaban atas serangan politik identitas capres tertentu. Sehingga penjajakan Anies dan Prabowo untuk menjadi cawapres menunjukkan posisi politik Khofifah yang kompetitif di hampir seluruh capres.

Hanya saja, kalau usaha Prabowo untuk meminang Khofifah sebagai calon wakil, maka bisa saja terjadi perombakan formasi koalisi Gerindra-PKB.

"Sebab PKB telah mendorong Cak Imin sebagai Cawapres Prabowo di koalisi itu," katanya.

Namun, Prabowo tentu punya pertimbangan meminang tokoh lain, sebab di berbagai potret survei, duet Prabowo-Cak Imin kurang kompetitif di kontestasi Pilpres 2024.

Meskipun demikian, Sekretaris DPW PKB Sulsel, M Haekal mengatakan, partainya tak khawatir dengan kunjungan Prabowo ke Gubernur Jawa Timur itu. Menurutnya itu hanya sekadar silaturahmi.

"Justru akan memperkuat koalisi kalau rajin bersilaturrahim. Karena PKB percaya silaturrahim akan menjadikan masalah jadi maslahat," katanya.

Sehingga ia yakin, koalisi PKB-Gerindra tidak akan terpengaruh. Justru akan semakin memperkuat koalisi. (*/fajar/rakcir)

Sumber: