Hasil Kajian, Butuh Rp137 Miliar untuk Pengembangan Kawasan Bima

Hasil Kajian, Butuh Rp137 Miliar untuk Pengembangan Kawasan Bima

Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Dani Mardani saat rapat bersama Bappelitbangda membahas rencana pengelolaan dan penataan kawasan Bima. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

RAKYATCIREBON.ID, KEJAKSAN - Setelah kawasan olahraga Bima resmi dihibahkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Pemkot terus membahas mengenai rencana pengelolaannya, dimana konsep-konsepnya saat ini sedang digodok oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).

Visibility studi untuk kawasan olahraga Bima sendiri, sudah dirapatkan oleh Bappelitbangda bersama dengan Komisi I di DPRD Kota Cirebon, dimana Komisi I sudah memberikan beberapa catatan menyoroti itu.

Pada prinsipnya, ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Dani Mardani mendorong agar kawasan Stadion Bima dapat dikembangkan menjadi sport centre berstandar nasional, dimana fasilitasnya dapat menunjang semua kegiatan olahraga, tidak hanya bagi para atlet, melainkan juga bagi masyarakat.

"Prinsipnya, kita ingin agar Kawasan Bima menjadi sport center kebangaaan warga Kota Cirebon," ungkap Dani.
Melihat kondisi saat ini, lanjut Dani, Komisi I menilai bahwa kondisi kawasan Stadion Bima cukup memprihatinkan, padahal, saat ini kawasan tersebut sudah menjadi pusat perputaran ekonomi dan pusat sarana olahraha masyarakat, sehingga hanya tinggal dikelola dengan baik.

Maka dari itu, dengan adanya studi kelayakan pengembangan dan penataan kawasan Bima, yang dilakukan Bappelitbangda, kata Dani, Komisi I mensupport, dan mendorong agar proses ini dapat melangkah ke tahap berikutnya, tahap yang lebih nyata di eksekusi.

"Bappelitbangda sedang siap-siap, penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), kemudian juga detail engineering design (DED), sampai kepada pembangunan dan pengelolaan. Berdasarkan hasil laporan akhir ini, pengelolaannya nanti menggunakan mekanisme Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)," jelas Dani.

Namun untuk kearah sana, tak tanggung-tanggung, berdasarkan hasil pemaparan data saat rapat berlangsung, Dani menambahkan, proses pengembangan dan penataan kawasan Bima ini akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, kurang lebih sekitar 137 miliar, sehingga dengan anggaran fantastis tersebut, Komisi I pun memiliki harapan lebih.

"Pengembangan dan penataan kawasan Bima ini, ada satu ekspektasi yang lebih dari kami, misalnya bisa membuat stadion skala internasional," imbuh Dani.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, Agus Herdhyana menerangkan, dari perencanaan, kawasan Bima sendiri memiliki fungsi utama sebagai sport centre yang terbagi menjadi dua kawasan, yakni stadion utama dan stadion madya.

Dalam gambaran umum visibility studi, kawasan Bima akan dikembangkan dan ditata sedemikian rupa tanpa menghilangkan fungsi utamanya sebagai pusat kegiatan olahraga di Kota Cirebon.

Saat ini, prosesnya masih dalam tahap kajian, dan perencanaan tersebut sudah mulai dibahas secara mendalam.

"Kawasan Bima ini fungsi utamanya sebagai sport centre, di sana ada dua lokus, stadion utama dan stadion madya. Pengembangan ini menunjuk pada dua lokus ini. Tetap domainnya pada pengembangan fungsi kawasan ini ditambah dengan fungsi-fungsi lain," kata Agus. (sep)

Sumber: