Selama 15 Tahun, Koperasi di Kota Cirebon Hanya Serap Dana Rp3,6 Miliar

Selama 15 Tahun, Koperasi di Kota Cirebon Hanya Serap Dana Rp3,6 Miliar

LPDB-KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, bersama dengan Komisi VI DPR-RI memberikan edukasi terkait potensi dana bergulir yang bisa dimanfaatkan koperasi dan UMKM kepada masyarakat di Kota Cirebon. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Berdasarkan data yang ada pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Kementerian Koperasi dan UKM RI, penyerapan dana bergulir bagi koperasi di Kota Cirebon masih tergolong rendah.

Dari data tersebut, bisa dilihat, bahwa sejak tahun 2008 sampai saat ini, selama 15 tahun, hanya 3,6 miliar dana yang diserap koperasi Kota Cirebon.

Jumlah ini tergolong sangat minim, karena, total dana yang bergulir LPDB-KUMKM se-Indonesia pada kurun waktu 15 tahun tersebut berkisar sejumlah 16 triliun lebih.

"Butuh sosialisasi dari dinas terkait kepada para pelaku usaha," demikian disampaikan Humas LPDB-KUMKM, Bayu Hutomo saat mensosialisasikan Dana Bergulir LPDB-KUMKM tahun 2023 kepada masyarakat di Kota Cirebon, kemarin.

Dijelaskan Bayu, dana bergulir dari LPDB-KUMKM sendiri merupakan bantuan permodalan yang diperuntukkan bagi koperasi dan para pelaku UMKM dalam bentuk pinjaman, yang mana, pinjaman yang dimaksud diberikan dengan bunga rendah dan cicilan yang sangat terjangkau.

"Kami tidak akan memebani pelaku UMKM. Oleh sebab itu, mekanisme pinjaman lebih mudah dan bunga ringan," jelas Bayu.

Masih dijelaskan Bayu, LPDB-KUMKM tidak hanya fokus pada penyaluran dana bergulir, melainkan juga pendampingan hingga menginkubasi UMKM agar bisa mengembangkan usahanya, sehingga UMKM naik kelas menjadi salahsatu tujuan yang digaungkan oleh pihaknya.

"Supaya bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar yang lebih luas. Itu langkah dan tujuan jauh program kami," kaya Bayu.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR-RI, Ir Herman Khaeron mengatakan bahwa program penyediaan dana bergulir oleh LPDB-KUMKM semestinya menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi dan pelaku UMKM, termasuk di Kota Cirebon, dan rendahnya penyerapan dana bergulir, bisa jadi dikarenakan lantaran minim informasi dan akses yang terbatas dari masyarakat.

"Harusnya ini dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan koperasi untuk dapat mengakses agar memperkuat usahanya. Tetapi banyak yang tidak tahu, pada akhirnya tidak bisa mengakses," ungkap Hero.

Maka dari itu, Hero mendorong, agar pemerintah, termasuk pemerintah di daerah, melalui perangkat daerah terkait, bisa lebih aktif dan masif mensosialisasikan program dana bergulir LPDB-KUMKM kepada pelaku UMKM maupun koperasi.

"Karena koperasi bisa menjadi jangkar perekonomian nasional, dan ini ada kesempatan untuk meningkatkan dana yang bisa digulirkan, maka ya harus didorong, kata Hero. (sep)

Sumber: