Prodia Ajak Klinisi Perbaharui Pemahaman Permasalahan Alergi
TINGKATKAN PEMAHAMAN. PT Prodia Widyahusada Tbk mengadakan seminar nasional50 kota di Indonesia. Narasumber yang dihadirkan disesuaikan dengan topik tematik yang akan dibahas. Di Kota Cirebon, seminar ini dihadiri 100 peserta dokter offline dan 100 peser--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Mewujudkan visi sebagai centre of excellence, PT Prodia Widyahusada Tbk berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui seminar nasional yang diadakan di 50 kota di Indonesia. Narasumber yang dihadirkan disesuaikan dengan topik tematik yang akan dibahas.
Kota Cirebon menjadi kota ke-24 seminar nasional Prodia bertema 'Update of Allergy: Diagnosis & Management' dipaparkan dr Rizka Husna Aditya Hami SpPD dan Riska Widyasari SSi sebagai narasumber. dr Johanis SpPK bertindak sebagai pemandu acara.
Bertempat di Ballroom Tepian Rasa Cirebon, seminar nasional yang turut didukung oleh InterSystems, Roche Diagnostics Indonesia, Illumina, Sysmex, PT. Inti Makmur Meditama, Summit, EMP, PT. Saba Indomedika dan sponsor lainnya ini mengundang 100 peserta dokter offline dan 100 peserta dokter online pada, Minggu (8/7/2023).
Regional Head PT. Prodia Widyahusada Tbk, Dr Mona Yolanda MSi mengatakan seminar nasional ini menjadi salah satu kesempatan bagi Prodia mengajak para klinisi untuk secara aktif berpartisipasi dalam penanganan alergi yang terjadi di masyarakat.
Sementara Prodia siap mengiringi langkah masyarakat Indonesia untuk #MelangkahLebihJauh dan menjadi Personal and Precise Partner. Dengan menggandeng audiens dari para klinisi, Prodia berharap dapat membantu para klinisi untuk mencegah dan menangani kasus alergi terutama alergi pada makanan.
"Dengan harapan besar, semakin sedikit masyarakat yang memiliki gejala alergi dengan cara melakukan berbagai upaya pencegahannya dan penanganan alergi yang tepat," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, dr Rizka Husna Aditya Hami SpPD menjelaskan alergi makanan adalah respon abnormal terhadap makanan yang diperantarai reaksi imunologis. Secara umum patofisiologi alergi makanan dapat diperantarai IgE maupun tidak diperantarai IgE.
Untuk mendiagnosis suatu alergi, klinisi akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Prevalensi alergi makanan di Indonesia adalah 5 – 11 persen dan World Allergy Organization (WAO) menyebutkan 22% penduduk dunia menderita alergi dan terus meningkat setiap tahun.
Regional Product Executive PT Prodia Widyahusada Tbk, Riska Widyasari mengatakan untuk mengetahui apakah gejala yang dialami merupakan reaksi alergi atau bukan yaitu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.
"Pemeriksaan alergi yang dapat dilakukan yaitu IgE Atopy Panel Indonesia atau IgE Atopy Panel Pediatri dan untuk mengetahui sensitifitas terhadap makanan perlu dilakukan pemeriksaan IgG Food Sensitivity Profile," jelasnya.
Branch Manager Prodia Cirebon, Annisa Anggraeni menyampaikan, bahwa Prodia berkomitmen
untuk terus mengembangkan diri dalam teknologi ter-update dan terbaik untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
“Prodia juga mengembangkan layanan digital yang memberi kemudahan akses pesan online menggunakan aplikasi U by Prodia yang bisa diunduh di AppStore dan PlayStore,” Annisa.
Tidak hanya itu, imbuh Nancy, bahwa layanan Home Service atau Office Service juga disediakan sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan pemeriksaan tanpa perlu datang ke lokasi Prodia.
“Bahkan untuk para dokter, tersedia aplikasi Prodia for Doctor yang akan sangat mempermudah dokter dalam memantau hasil pemeriksaan laboratorium para pasien," pungkasnya.
Acara ini mendapatkan kesan positif dari peserta, hal ini dibuktikan dengan antusias peserta yang memberikan pertanyaan dan diskusi yang berlangsung interaktif.
Seminar nasional 50 kota bagian dari HUT ke 50 PT Prodia Widyahusada Tbk yang digelar sepanjang tahun 2023. Dengan mengusung tema 'Personal and Precise Partner for Your Health', seluruh rangkaian kegiatan ditujukan untuk menonjolkan eksistensi Prodia sebagai mitra kesehatan masyarakat.
Prodia telah membuktikan eksistensinya sebagai pelopor layanan kesehatan dengan jejaring layanan terluas dan terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, Prodia telah memiliki 276 cabang yang tersebar di 75 kota dan 79 kabupaten di seluruh Indonesia. (wan)
Sumber: