Pesan Gubernur Jabar untuk Bacaleg; Kalau Mau Dipilih Millenial, Pastikan Namanya Muncul di Google Search

Pesan Gubernur Jabar untuk Bacaleg; Kalau Mau Dipilih Millenial, Pastikan Namanya Muncul di Google Search

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menghadiri road show UKW. Kang Emil pun memberikan saran agar kontestan mendapat simpati kaum millenial, namanya harus muncul di pencarian. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Kaum millenial dipastikan menjadi sasaran empuk para kontestan. Dijadikan sebagai calon pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti. Semua berlomba, ingin mendapatkan simpatinya.

Beragam strategi sudah dilancarkan oleh partai politik peserta pemilu. Salah satunya, membanjiri dunia media sosial (Medsos). Semua dibrending, dengan atribut partai. Paling menonjol, gerakan parpol di medsos itu, dibanjiri publik figur. Kalangan artis, dari berbagai generasi. Lengkap.

Strateginya pun terbilang sukses. Kontennya viral di medsos. Hampir dipastikan, sampai ke tangan calon pemilih. Tentunya, kaum milenial, yang mayoritas memiliki akun medsos.

Tapi, itu bukan satu-satunya strategi, untuk memperkenalkan kepada publik. Ada satu saran yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bagi siapapun kandidat yang akan berkontestasi dan berharap mendapat simpati kaum milenial.

"Selain aktif di medsos, cara efektif lainnya juga bagaimana kita menyuguhkan informasi, harus tepat. Jangan bertele-tele. Kaum milenial takan suka dengan itu," kata Kang Emil--sapaan Gubernur Jabar.

Selain itu, lanjut politisi yang kini telah bergabung dengan partai Golkar itu, calon kandidat pun harus menyadari, era pemilu di 2024 nanti, sudah eranya banjir informasi. Kepercayaan publik terhadap dunia internet itu, sudah meningkat drastis.

"Makanya, bagaimana mengkampanyekan diri kepada millenial, cara lainnya harus bisa memastikan nama kita muncul di google search. Kalau tidak pernah muncul di pencarian, jangan harap bisa dikenal pemilih muda," terang Kang Emil.

Makanya, penting mempublikasikan kegiatan apapun lewat media terpercaya. "Bawa wartawan, publikasikan kegiatan apapun. Dijamin, kalau namanya muncul dipencarian bakal dikenal. Kalau ngga pernah muncul, jangan harap bakal dikenal millenial," kata dia.

Sekarang ini lanjut Kang Emil sudah eranya menanyakan segala sesuatu itu, lewat smartphone, dibandingkan dengan menanyakan kepada orang per orang. Sudah ada pergeseran gaya hidup. Hal apapun, sudah terjawab di internet. "Makanya jangan sampai ketinggalan. Bacaleg atau Calon Bupati harus tau trend," tukasnya.

Semua ini, kata Kang Emil menjadi tantangan insan pers. Kendati demikian, pers dinilai sukses menjadi pilar keempat demokrasi. Perannya signifikan, terbukti mampu mengawal setiap gelaran demokrasi.

Yang cukup membanggakan, lanjut dia, di Jawa Barat ini selama tiga tahun terakhir, indeks kebebasan pers naik signifikan.

"Kalau dulu di 2020 rengkingnya itu bertengger di angka ke 29, sekarang sudah di rengking 2, menuju rengking 1," pungkasnya. (zen)

Sumber: