Panji Gumilang Kecewa Bank Tidak Bisa Jaga Rahasia, Pilih Simpan Uang di Peti Saja!
Panji Gumilang --
RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU - Syekh Panji Gumilang kecewa dengan bank, karena dianggap tidak bisa melindungi kepercayaan dari nasabah.
Yang bikin dia lebih kecewa, jumlah rekening maupun nilai yang dimiliki Mahad Al Zaytun di perbankan, diumbar lembaga negara dengan justifikasi.
Karenanya, untuk sementara ini, Syekh Panji Gumilang menyatakan, dirinya tidak akan menggunakan bank untuk transaksi maupun menyimpan uang.
Sebab, lembaga keuangan tersebut dianggapnya sudah tidak dapat dipercaya lagi. Baginya, kembali ke jalan tradisional jauh lebih baik.
"Syekh mengambil kebijakan, uang ini jangan disimpan di bank. Mengapa? Karena bank sudah tidak bisa merahasiakan kekayaan nasabahnya yang disimpan," kata Syekh Panji Gumilang, saat taushiyah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Kabupaten Indramayu.
Disampaikan syekh, uang yang disimpan di bank memang terdiri dari banyak rekening. Ada yang atas nama Panji Gumilang maupun Al Zaytun langsung.
Namun, ratusan rekening itu, masing-masing dikelola oleh unit usaha. Misalnya pertanian, perkebunan hingga untuk pendidikan.
Sayangnya, ketika ratusan rekening itu dibekukan, kemudian disertai dengan justifikasi adanya pencucian uang dan lain sebagainya.
"Pengumumannya itu justifikasi, menjadi konsumsi publik. Sehingga mengakibatkan hiruk pikuk. Kemudian setelah hiruk pikuk itu, dipulangkan kepada Panji Gumilang sebagai penyebabnya," bebernya.
Ditambahkan syekh, kekayaan yang dimiliki Al Zaytun maupun dirinya, wajar-wajar saja. Sebab, lembaga ini memiliki banyak unit usaha dan dikelola secara mandiri.
Dibocorkannya jumlah rekening hingga yang yang disimpan di dalamnya, tidak bisa dimengerti oleh dirinya. Sebab, seharusnya data demikian dilindungi.
"Ini yang sulit dimengerti. Sebuah negara yang semestinya melindungi hak warga negaranya, ada sebuah lembaga yang mengumumkan. Jangan percaya kepada bank saat ini. Tidak bisa melindungi kepercayaan nasabah," bebernya.
Kendati demikian, Syekh Panji Gumilang juga mengaku tidak akan melarikan dana yang dimiliki ke luar negeri.
Dia tidak mau meniru cara orang kaya di Indonesia yang menyimpan uangnya di luar negeri. Sebaliknya, cara tradisional yang akan dipilih.
"Walaupun kita dinista, dana kita diblokir. Jangan pernah kita benci kepada negara. Simpan lah dalam peti di Indonesia. Kalau peti bank tidak bisa mengamankan Al Zaytun, buatlah peti sendiri," tandasnya.
Meski kembali ke cara tradisional, namun syekh mengaku, pengelolaannya akan tetap rasional. Semuanya untuk kegiatan pendidikan usaha dan pendidikan di Al Zaytun.
"Dana yang kita terima ini, tidak perlu kita simpan di bank. Kembali pada tradisional, tapi rasional," tuturnya.
Selain bicara soal rekening yang diblokir, syekh juga menyebut bahwa dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk siswa Al Zaytun saat ini sudah dibekukan.
Dirinya mengaku tidak tahu mengapa dana tersebut juga dihentikan sementara. Tetapi, baginya hal tersebut tidak menjadi masalah.
Mengingat di awal pendirian Al Zaytun sampai dengan tahun 2009, juga tidak pernah ada BOS.
"Saya gembira kalau BOS ditahan, tidak diberikan. Tidak usah sedih. Waktu berdiri juga nggak dapat apa-apa," tegasnya.(*)
Sumber: