PAM-TGN Kejar Target 32 Persen Angka Kebocoran

PAM-TGN Kejar Target 32 Persen Angka Kebocoran

PAM-TGN melakukan peremajaan dan pemeliharaan pipa jaringan di jalan Perjuangan, itu menjadi salahsatu upaya untuk menekan angka kebocoran. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

RAKYATCIREBON.ID, KEJAKSAN - Dengan semua dukungan anggaran yang ada, termasuk dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) yang Perdanya sedang berproses di DPRD, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (PAM-TGN) Kota Cirebon mengejar target untuk menekan angka tingkat kebocoran air.

PAM-TGN pun intens melakukan peremajaan pipa jaringan, dan perbaikan-perbaikan infrastruktur jaringan air lainnya agar pengaliran kepada pelanggan bisa lebih maksimal.

Direktur Utama PAM-TGN Kota Cirebon, Sofyan Satari SE MM mengungkapkan, tingkat kebocoran air di Kota Cirebon di tahun 2023 ini memang masih diatas angka standar.

Data terakhir di awal tahun ini, tingkat kebocoran air PAM-TGN Kota Cirebon masih ada di range angka 37 persen.
"Kita terus lakukan upaya untuk menekan kebocoran. Insya Allah, turun 5 persen menjadi 32 persen," ungkap Sofyan.

Disebutkan Sofyan, peremajaan sistem jaringan perpipaan menjadi salahsatu upaya yang terus dilakukan, termasuk pemeliharaan jaringan distribusi langsung kepada para pelanggan.

Selain itu, teknik perawatan yang dilakukan, PAM-TGN rutin melakukan penyusuran jaringan setiap Jumat pagi, dimana seluruh direksi dan karyawan, melakukan susur jaringan untuk memeriksa adanya kebocoran, dan kemudian langsung ditindaklanjuti dengan perbaikan.

Dari sisi perbaikan skala besar, kata Sofyan, PAM-TGN juga mengikuti program Hibah Air Minum Berbasis Kinerja (HAMBK), yang peruntukkannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

"Termasuk, kami kan ikut program hibah air minum berbasis kinerja (HAMBK). Itu untuk peningkatan kualitas pelayanan, dengan peningkatan infrastruktur jaringan," ujar Sofyan.

Dijelaskan Sofyan, program HAMBK ini sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu, dimana PAM-TGN mendapatkan program dengan dana bantuan yang bersumber dari Hibah Luar Negeri AUSAID/Pemerintah Australia, melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar Rp.10.674.000.000.

Peruntukannya, untuk peningkatan berupa pembangunan insfrastruktur dan jaringan teknis yang menjadi kebutuhan opersional, yang mengarah pada optimalisasi pelayanan kepada pelanggan.

Akan tetapi, bantuan hibah tersebut tidak dalam bentuk fresh money, melainkan dikerjakan dulu dengan dana talangan yang dapat ditagihkan kembali (reimburse), sehingga pada tahun 2021 lalu, dibuatlah Perda tentang penyertaan modal kepada AM-TGN, sebesar jumlah hibah yang direncanakan.

Dalam Perda tersebut, penyertaan modal dilakukan dalam dua tahun anggaran, dengan asumsi Rp.5.000.000.000 dari APBD 2022, dan Rp.5.674.000.000 dari APBD 2023, meskipun untuk termin kedua ada perubahan dan Perdanya sedang diproses.

"Kondisi kemampuan keuangan Pemkot di tahun 2023 ini kurang memadai, sehingga direncanakan ulang, untuk dianggarkan tahun 2024," kata Sofyan. (sep)

Sumber: