Praktik Korupsi di Kalangan ASN Marak Terjadi, Asdullah Ingatkan 8 Strategi untuk Anggota Korpri

Praktik Korupsi di Kalangan ASN Marak Terjadi, Asdullah Ingatkan 8 Strategi untuk Anggota Korpri

Kepala Dinas Perhubungan Kab Cirebon, Drs H Asdullah MM mengingatkan anggota Korpri terhindari dari korupsi. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Perilaku koruptif di kalangan ASN sudah bukan rahasia lagi. Marak terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh KPK melalui kegiatan pencegahan dan penangkapan operasi tangkap tangan (OTT), nampaknya tidak membuahkan hasil.

Bahkan, baru-baru ini pimpinan dari KPK sendiri, ditetapkan sebagai tersangka, karena melakukan perilaku koruptif dengan melakukan pemerasan. "Itu terjadi karena setiap manusia memiliki sikap tamak, selalu kurang," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM, kepada Rakyat Cirebon. 

Ia mencontohkan seorang pegawai karena ketamakannya sudah punya mobil satu, pengen dua. Sudah punya dua pengen tiga.  Punya rumah satu, pengen dua. Begitu seterusnya.

"Bahkan ketika punya istri satu pengen punya istri dua, istri simpanan," katanya.

Hal itu membuat seorang pejabat bisa berbuat koruptif. Karena pejabat ASN eselon 1 , 2 , 3 dan 4 sudah tertera berapa pendapatannya. Kalau tidak ada sumber pendapatan lainnya, dapat terindikasi pendapatannya dari hasil koruptif.

Itu disampaikan Asdullah mengingatkan kepada sesama anggota Korpri menjelang perayaan HUT Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke 52 yang akan digelar besok (29/11). Ia pun menjabarkan ada 8 strategi untuk menghindari anggota KORPRI berperilaku koruptif.

Pertama kata dia dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa. Kedua berpola hidup sederhana.  

"Ketiganya tidak munafik, tidak berbicara bohong, ketika berjanji tidak mengingkari dan saat diberi amanah tidak berkhianat," katanya.

Keempatnya, lanjut Asdullah tidak beristri lebih dari satu. Kelimanya memupuk dan mengembangkan sikap mental yang berbudi pekerti luhur. Keenamnya menjauhi minuman keras dan narkotika.

"Ketujuh melaksanakan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Kedelapan memberikan contoh teladan kepada teman kerja saudara dan masyarakat dalam pencegahan perilaku koruptif," pungkasnya. (zen)

Sumber: