Pelajar Kota Cirebon Ikut Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Pelajar Kota Cirebon Ikut Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

TANAM MANGROVE. Pelajar dari berbagai sekolah di Kota Cirebon ikut peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Rabu (21/2/2024) dengan menanam mangrove di Kesunean Selatan. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pelajar dari berbagai sekolah di Kota Cirebon ikut peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Rabu (21/2/2024).

Mereka dari dari SMPN 4 Kota Cirebon, SDN Ciremai Giri, SD CIS, SDN Sukapura II, SDN Sukasari, SDN Taman Kalijaga Permai, SDN Kalijaga Permai dan SDN Bima yang merupakan binaan calon Sekolah Adiwiyata.

Mereka melakukan aksi tanam mangrove dan mengikuti edukasi bank sampah di RW 09 Kesunean Selatan, Kelurahan Kasepuhan, Kota Cirebon.

Mereka juga melakukan deklarasi Bersama Kita BISA (Bersih, Indah, Sejuk dan Asri) Kelola Sampah dan Lestarikan Mangrove.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh SMPN 7 Kota Cirebon bekerja sama dengan SMP Santa Maria, SMPK Penabur, Bank Sampah Kompak, Bank Sampah Mekar Berseri dan Pokja Mangrove, YES dan DLH Kota Cirebon.

Ketua RW 09 Kesunean Selatan, Pepep Nurhadi mengatakan penanaman mangrove melibatkan ratusan pelajar dengan harapan muncul generasi baru yang peduli lingkungan.

Total ada 500 bibit mangrove baru yang ditanam. Bibit baru ini diharapkan mampu tumbuh dan melengkapi luas hutan mangrove yang ada di Kesunean Selatan.

Menurut Pepep, saat ini luas hutan mangrove di Kesunean Selatan sudah mencapai lebih dari 7 hektare. Sekaligus menjadi hutan mangrove satu-satunya di Kota Cirebon.

"Harapannya dengan tambahan bibit baru ini membuat hutan mangrove di RW 09 Kesunean Selatan bertambah luas," kata Pepep.

Pepep menjelaskan pentingnya keberadaan hutan mangrove untuk menahan abrasi juga menjadi habitat biota laut di dalamnya. "Juga tempat hidupnya burung-burung," katanya.

Sedangkan edukasi bank sampah bertujuan agar para pelajar ini punya kepedulian terhadap lingkungan dari sisi mengurangi produksi sampah.

Juga bisa memanfaatkan sampah dengan metode 3R (reduce, reuse dan recycle). Di Kesunean Selatan, sampah diolah di bank sampah menjadi beragam produk kerajinan.

"Semoga informasi ini bisa dimanfaatkan oleh adik-adik siswa dalam mengenal sampah dan bisa mendaur ulangnya," kata Pepep. (wan)

Sumber: