Ombudsman RI Ingatkan Masyarakat Soal Transisi Energi

Ombudsman RI Ingatkan Masyarakat Soal Transisi Energi

Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto memberikan pemahaman soal litetasi energi terbarukan kepada masyarakat di Cirebon, Sabtu (30/03). FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Desakan kondisi global saat ini, ditambah kondisi ketersediaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, mengharuskan Indonesia mengalami masa transisi energi.

Salahsatu upaya yang perlu dilakukan dimasa transisi ini, adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan energi terbarukan.

Setidaknya, itu yang selalu menjadi catatan dan penekanan Ombudsman RI, karena pelayanan publik di sektor energi, yang dipengaruhi oleh masa transisi energi tadi, erap menjadi sorotan, dan masa depannya perlu dipersiapkan.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto saat memberikan literasi publik terkait energi terbarukan kepada masyarakat di Cirebon, Sabtu (30/03).

Dalam kesempatan yang dihadiri sejumlah stake holder di sektor penyediaan energi tersebut, Ombudsman juga mengajak masyarakat untuk mendiskusikan bagaimana masa depan pelayanan publik di sektor energi, karen energi menjadi unsur yang tidak bisa dipisahkan, dan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, contohnya energi listrik dan bahan bakar minyak.

Catatan lain yang dimiliki Ombudsman, Indonesia memang menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam, bahkan untuk beberapa jenis, Indonesia menjadi lumbung utama.

"Indonesia ini kaya sumber daya alam, seperti tambang, nikel, batu bara, bahkan untuk nikel itu nomor satu di dunia, ada di Sulawesi, Maluku. Batu bara di Kalimantan, Papua dan Sumatera. Belum lagi minyak dan gas bumi," ungkap Hery.

Namun demikian, hal selanjutnya yang menjadi catatan Ombudsman, disebutkan Hery, kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa itu, belum bisa termanfaatkan secara penuh.

Pasalnya, masih banyak sektor sumber daya alam, yang masih belum tereksplorasi, bahkan masih memanfaatkan perangkat dari luar untuk mengeksplornya. 

"Indonesia belum cukup biaya untuk mengeksplorasi itu, sehingga kalau mengandalkan sumber daya yang ada itu stoknya akan habis. Tapi juga kalau memanfaatkan sumber daya baru, biayanya tinggi, sehingga hal tersebut mengancam ketahanan energi," ujar Hery.

Sejak jauh-jauh hari, kata Hery, pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menyikapi kondisi energi dalam negeri, dimana sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, mulai diimbangi dengan energi-energi terbarukan.

Sebut saja, penggunaan bahan bakar minyak untuk kendaraan, saat ini mulai sedikit demi sedikit diimbangi dengan mulai banyaknya kendaraan non BBM.

Saat ini, pemerintah juga terus mencoba mendorong energi terbarukan, karena itu akan sangat berkaitan dengan masa depan pelayanan publik disektor energi pada pemerintah yang akan datang.

"Pemerintah diharapkan lebih peka dan produktif dalam menjalankan program programnya, termasuk edukasi energi terbarukan, yang terua didorong ini," kata Hery. (sep)

Sumber: