Kantor DPRD Digeruduk, 5 Mahasiswa Diamankan Polisi

Kantor DPRD Digeruduk, 5 Mahasiswa Diamankan Polisi

RICUH. Aksi unjuk rasa Aliansi Gerakan Mahasiswa Cirebon di depan Kantor DPRD Kabupaten Cirebon berakhir ricuh. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBO--

RAKYATCIREBON.COM CIREBON - Kantor DPRD Kabupaten Cirebon digeruduk mahasiswa, Rabu 24 April 2024. Mereka tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Cirebon menuntut transparansi data pembangunan sejumlah infrastruktur. 

Mulai banyaknya jalan rusak yang memakan banyak korban, persoalan pendidikan, kesehatan hingga penanganan sampah yang belum optimal. 

Awalnya aksi unjuk rasa berlangsung damai. Namun, situasi menjadi tegang ketika sejumlah mahasiswa mencoba menerobos pagar pengamanan yang dipasang di depan kantor DPRD.

Tindakan tersebut memicu bentrokan antara mahasiswa dan petugas yang berjaga di lokasi. Sebanyak lima mahasiswa diduga sebagai provokator pun diamankan petugas kepolisian. Diduga telah mengganggu ketertiban umum. 

Koordinator Aksi Dimas Bimantoro, menegaskan semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa merupakan persoalan yang sangat mendesak, termasuk isu pendidikan, lingkungan, dan infrastruktur. 

"Kami dari mahasiswa juga tidak melakukan tindakan kriminal, kami mewakili masyarakat Cirebon agar mendapatkan keadilan," katanya.

Mahasiswa pun sempat ditemui pimpinan dan anggota DPRD. Seperti Wakil Ketua DPRD, Rudiana SE, Wakil Ketua Komisi III, Yoga Setiawan SE dan Ketua Komisi I Sofwan ST. 

Dalam pertemuan dengan perwakilan DPRD itu, mahasiswa melakukan dialog menyampaikan aspirasi. Beragam aspirasi pun langsung dijawab langsung. Hanya saja, jawaban yang disampaikan saat dialog itu, tidak membuat mahasiswa puas. 

" Katanya nanti ada sesi lanjutannya. Kita dipersilakan untuk buka bukaan data," katanya. 

Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga menyampaikan keprihatinan terkait pembangunan yang dianggap masih kurang optimal. Bahkan mengeluarkan hadiah kartu merah sebagai simbol protes terhadap kepemimpinan Bupati Imron, terutama terkait pembangunan Alun-alun Taman Pataraksa yang ambruk. 

"Kami juga sudah membawa data-data yang menunjukkan, di BPS itu ada kenaikan, tapi kita membawa data yang valid sebagai pembanding data kepemimpinan Bupati. Bupati juga tahu kalau misalkan data yang mereka berikan itu tidak valid," bebernya.

Setelah demo ini, para mahasiswa berencana untuk melakukan kajian lanjutan terkait hasil dari aksi unjuk rasa ini. Mereka juga akan mengkaji ulang 24 perda yang belum disahkan. Hasil kajian tersebut akan disetorkan kepada DPRD agar dapat lebih mempertimbangkan kepentingan rakyat. 

"Kami membutuhkan kajian lebih lanjut, supaya nanti ke depan kita bisa mengetahui perda mana yang berpihak kepada rakyat, dan perda mana yang berpihak kepada penguasa," katanya. 

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE menjelaskan, pihaknya mengapresiasi kehadiran mahasiswa. Politisi PDI Perjuangan itu menjawab apa yang menjadi aspirasi dari mahasiswa. 

Sumber: