Tanggapi Ayu, Ono Ungkit Kejadian 2013 Lalu

Tanggapi Ayu, Ono Ungkit Kejadian 2013 Lalu

BERI TANGGAPAN. Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono ST memberikan tanggapan terkait mundurnya Ayu dari PDIP kemudian mendaftar Bacabup lewat Gerindra. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Majunya Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu dalam kontestasi Pilkada dari partai Gerindra menjadi perhatian banyak pihak. Tanpa terkecuali, elit di PDI Perjuangan, Ono Surono ST yang merupakan Ketua DPD PDIP Jawa Barat.

Pasalnya, keluarnya Ayu dari kandang banteng, dipastikan akan berdampak signifikan. Mau tidak mau PDIP harus mengantisipasinya. Mengingat konstalasi politik di daerah langsung berubah. Hampir dipastikan, Ayu akan menjadi lawan bagi siapapun yang nanti akan diusung PDIP.

Kendati demikian, kata Ono, keluarnya Ayu dari PDIP dan maju menjadi kontestan calon bupati (Cabup) di Pilkada dari partai lain, tidak menjadi soal. PDIP sudah terlatih dengan keluarnya kader kemudian maju di pilkada dari bendera berbeda.

Ia mencontohkan, tahun 2013 lalu Mantan Bupati Cirebon Alm. H Dedi Supardi mendorong istrinya, Hj Sri Heviana Supardi maju di Pilbup Cirebon dari partai lain. Faktanya, PDIP tak goyah. Tetap mampu memenangkan kontestasi.

"Bu Ayu bukan mundur, tapi maju dari partai lain. Kita kan pernah mengalami hal itu di tahun 2013," kata  Ono, ketika ditemui Rakyat Cirebon usai rapat konsolidasi internal PDIP perjuangan di ballroom Hotel Apita, Jumat 14 Juni 2024.

"Jadi bagi kita terkait Bu Ayu, ya biasa saja, karena sudah terbiasa menghadapi seperti ini. Artinya, bukan menjadi persoalan besar bagi kami," lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup, Bambang Mujiarto ST pun sempat angkat bicara.

Ia meminta seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan di Kabupaten Cirebon agar tidak resah dan khawatir atas mundurnya salah satu pengurus yang mendaftar di partai lain. Hal ini dianggap sebagai dinamika yang biasa terjadi dalam percaturan politik.

"Tahapan di partai sudah berjalan dari mulai penjaringan, penyaringan baik internal maupun eksternal. Maka adalah hal yang wajar jika ada kandidat yang mundur. Itu adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang luar biasa," katanya.

Menurutnya PDIP sudah menargetkan untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Cirebon yang akan digelar 27 November tahun ini. Kerangka dan skema pemenangan terus dimatangkan agar target yang sudah ditetapkan bisa direalisasikan.

Ia menegaskan bahwa Kabupaten Cirebon merupakan salah satu basis terbesar PDI Perjuangan di Jawa Barat. Sudah berlangsung sejak lama. Bahkan hasil Pemilu terakhir pun mengantarkan PDIP sebagai partai pemilik kursi terbanyak di DPRD.

Menurut Bambang, kader banteng garus tetap fokus mengingat Pilkada tahun ini digelar serentak. Persiapan yang dilakukan partai akan sedikit berbeda. Salah satunya melalui konsolidasi internal.

"Yang perlu disiapkan saat ini adalah menggerakkan seluruh instrumen pemenangan agar target yang sudah dipasang bisa dicapai. Dinamika dalam organisasi biasa, yang harus dilakukan adalah tetap fokus," pungkasnya. (zen)

Sumber: