Apotik Pasuketan 'Sekarat', Dibangkrutkan Ahli Warisnya Sendiri ?

Apotik Pasuketan 'Sekarat', Dibangkrutkan Ahli Warisnya Sendiri ?

Apotik Pasuketan, Apotik Legendaris di Kota Cirebon kini diterpa persoalan serius dan pemilik 25 persen saham meminta pengelolaan diperbaiki. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Siapa yang tidak mengenal Apotik legendaris, Apotik Pasuketan yang beralamat di jalan Pasuketan Nomor 88, Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

 

Apotik Pasuketan didirikan oleh Suwito Setiabudi pada tanggal 14 April 1960.

 

Setahun berselang, Suwito yang berprofesi sebagai apoteker itu, memperistri seorang asisten apoteker, Indriani Tanudjaja.

 

BACA JUGA:Teguh Batal Maju, Pasangan Ayu-Asep Menguat

 

Suwito Setiabudi yang terkenal sangat dermawan bersama sang istri, berhasil membawa Apotik ini kepada masa kejayaannya.

 

Hingga singkat cerita, tokoh Dermawan Suwito Setiabudi berpulang pada tahun 2014, dan dari Indriani Tanudjaja, Suwito Setiabudi mempunyai dua orang anak, yakni Indrawati Setiabudi serta Benjamin Setiabudi.

 

"Hidup mereka berdua di Apotik Pasuketan. Dari pagi hingga malam," demikian diceritakan Indrawati Setiabudi, Putri sulung Suwito.

 

BACA JUGA:Pelantikan Dewan Baru Terancam Molor

 

Setelah Suwito berpulang, hak kepemilikan Apotik Pasuketan mulai terbagi secara prosentase, dimana Suwito mewariskan 50 persen hak kepemilikan Apotik kepada Benjamin Setiabudi, dan 50 persen untuk sang istri, Indriani Tanudjaja.

 

Dari situ, Apotik Pasuketan masih berjalan normal, hingga pada tahun 2021, Indriani Tanudjaja pun berpulang.

 

Indriani pun memberikan 50 persen hak kepemilikan Apotik kepada kedua anaknya, yakni Benjamin dan Indrawati, masing-masing 25 persen.

 

BACA JUGA:DPP PKB Tebitkan Penugasan untuk Siti Farida Rosmawati

 

Secara keseluruhan, hak kepemilikan Apotik mayoritas milik Benjamin dengan 75 persen, dan sejak saat itu pengelolaan Apotik dilakukan oleh Benjamin, melalui istrinya, Juanita Sulistyowati.

 

Benjamin sendiri sepertinya fokus mengelola usaha Apotiknya yang lain, termasuk usaha PBF nya, PT Carmella Gustavindo.

 

Setelah Indriani berpulang, dan Indrawati mulai memiliki hak di Apotik, tiga tahun berjalan ini Indrawati mulai mengkhawatirkan kondisi Apotik Pasuketan.

 

BACA JUGA:Dinsos Tak Berani Jamin, Warga Miskin Tak Masuk DTKS

 

Pasalnya, pengelola saat ini, Juanita Sulistyowati, terlihat asal-asalan mengelola Apotik Pasuketan, Indrawati pun memperhatikan, terjadi hal-hal yang ia nilai janggal.

 

Mulai dari pelaporan keuangan dan laba yang menurun tajam, hingga ketersediaan obat dan penjualannya yang anjlok, padahal Apotik Pasukaten berusia 64 tahun, yang sudah sangat mendapatkan tempat di hati masyarakat.

 

Disaat kondisi Apotik Pasuketan warisan Suwito sedang demikian, Benjamin Setiabudi dan istrinya, justeru membuka, dan membesarkan lima apotik lain, dengan menggunakan nama Apotik Pasuketan, serta satu usaha di bidang Pedagang Besar Farmasi (PBF).

 

BACA JUGA:Pilbup Cirebon Pertarungan Ayu-Teguh Vs Imron-Agus

 

Itu membuat Indrawati sedikit curiga, apakah ada maksud dari ahli waris yang memiliki 75 persen hak kepemilikan, untuk membangkrutkan Apotik Pasuketan legendaris yang didirikan Suwito, ayahnya sendiri.

 

Terlebih lagi, dalam mengelola Apotik Pasuketan, Juanita Sulistyowati tidak transparan kepada Indrawati, yang juga berhak atas 25 persen kepemilikan apotik.

 

Bahkan, saat Indrawati mencoba meminta penjelasan dan klarifikasi, alasan-alasan yang disampaikan jauh dari masuk akal untuk sekelas Apotik Pasuketan.

 

BACA JUGA:Sahabat Buya Syakur Gelar Silaturahmi dan Kajian di Kebon Sufi

 

"Benyamin Setiabudi sekarang fokus di PBF nya, sehingga untuk keseharian, Apotik Pasuketan yang ngurus istrinya, Juanita Sulistyowati, orang Yogyakarta," ujar Indrawati.

 

Melihat kondisi ini, Indrawati pun mengaku prihatin, karena Apotik yang didirikan ayahnya, kini 'sekarat' dan terancam gulung tikar.

 

Terlepas dari segala persoalan keluarga yang ada, ia pun menginginkan agar Juanita bisa memperbaiki keadaan, dan Benjamin Setiabudi, meskipun kini ia memiliki lima apotik lain yang bernama Apotik Pasuketan plus satu usaha PBF, namun ia bisa tetap fokus mengelola Apotik Pasuketan 'Asli' warisan keluarga, bisa profesional sebagai pemilik 75 persen 'saham', sehingga Apotik Pasuketan bisa terus mempertahankan kejayaan.

 

BACA JUGA:Sahabat Buya Syakur Gelar Silaturahmi dan Kajian di Kebon Sufi

 

Bahkan, Indrawati sudah terang-terangan meminta agar Juanita bisa meningkatkan laba Apotik, minimal di angka 1 Milyar, dan memperbaiki pelayanan, termasuk alasan tidak masuk akan yang disampaikan.

 

Tidak terkecuali, meminta kepada Juanita dan Benjamin untuk segera mengurus pembentukan badan hukum perusahaan, karena ternyata, menurut Indrawati, Apotik yang berusia 64 tahun tersebut belum memiliki badan hukum.

 

Ditambahkan Indrawati, sebagai orang yang memiliki 25 persen hak milik Apotik, ia pun berhak atas bagi hasil 25 persen laba Apotik, dan sejak awal, ia meniatkan diri, bahwa bagiannya tersebut, seluruhnya digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial, dan itu ia lakukan dengan mengatas namakan Apotik Pasuketan, agar masyarakat tetap bisa merasakan kebaikan seorang dermawan, Suwito Setiabudi, melalu Apotik yang ia dirikan.

 

BACA JUGA:Figur Bupati Impian Rakyat, Jangan Pergi Setelah Jadi

 

"Bagi hasil saya, saya gunakan seluruhnya untuk kegiatan amal, seperti yang ayah saya lakukan. Meskipun Ayah sudah tiada, tapi Apotik Pasuketan, dan seluruh kebaikannya harus tetap ada," kata Indrawati. (sep)

Sumber: