10 Santri Bina Insan Mulia Raih Beasiswa Universitas Al-Qarawiyyin Maroko
BERANGKATKAN. 10 Santri Bima Cirebon meraih beasiswa Universitas Al-Qarawiyyin Maroko. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Sebanyak 10 santri alumni Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Bina Insan Mulia berhasil meraih beasiswa ke Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko. Mereka akan melanjutkan studi di Madrasatul Ulum Al-Islamiyah, Casablanca, setelah melewati serangkaian seleksi ketat.
Beasiswa yang diterima para santri ini berkisar Rp4 juta per bulan. Pemerintah Maroko memberikan beasiswa rutin kepada pelajar Indonesia melalui Kementerian Agama dan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU). Kuota pertahunnya sebanyak 30.
Mulai tahun ini, Pesantren BIMA Cirebon menjadi salah satu lembaga yang mendapatkan akses langsung dari Kementerian Waqaf Maroko dengan kuota 10 santri per tahun.
Syah Khotami El Aulia Jazuli, putra Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli termasuk di antara santri yang diberangkatkan. Selain melanjutkan studi, Aa Khotam, panggilan akrabnya, juga akan mengikuti Daurah Internasional di Suriah yang diselenggarakan oleh Markaz as-Syam al-Islami ad-Dauly selama 20 hari. Acara ini diikuti oleh dai-dai dari seluruh dunia.
KH Imam Jazuli mengingatkan santrinya untuk tetap waspada mengingat situasi keamanan di Suriah yang masih bergejolak. “Kami meminta doa agar keberangkatan mereka berjalan lancar dan selamat,” ujarnya saat pelepasan santri di Joglo Agung Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2.
Sebagai informasi, Universitas Al-Qarawiyyin didirikan pada 859 M oleh Fatima al-Fihri, seorang perempuan asal Tunisia. Kampus ini, yang awalnya berupa masjid, berkembang menjadi pusat pendidikan penting yang memperkenalkan sistem gelar akademik. Sejumlah tokoh besar seperti Ibn Rusyd dan Paus Sylvester II pernah belajar di universitas ini.
"Dari Indonesia, salah satu alumninya adalah Prof Dr Ustadz Abdush Shomad MA," katanya.
Pesantren Bina Insan Mulia menargetkan untuk melahirkan 1.000 lulusan luar negeri dan 1.000 lulusan dalam negeri pada tahun 2028. “Kami berkomitmen berperan aktif dalam perubahan Indonesia melalui kontribusi para alumni,” ujar KH Imam Jazuli. (zen)
Sumber: